32 Drone Rusia Hantam Wilayah Sekitar Ibu Kota Ukraina

10 September 2023 14:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ledakan drone terlihat di langit di atas kota saat serangan drone Rusia di Kiev, Ukraina, Minggu (10/9/2023). Foto: Gleb Garanich/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ledakan drone terlihat di langit di atas kota saat serangan drone Rusia di Kiev, Ukraina, Minggu (10/9/2023). Foto: Gleb Garanich/Reuters
ADVERTISEMENT
Sebanyak 32 serangan drone Rusia telah menghantam sekitar Ibu Kota Ukraina, Kiev, dalam semalam. Serangan yang melibatkan drone jenis kamikaze itu menyebabkan satu orang luka dan merusak sebuah gedung apartemen.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan serangan terbesar kedua sejak serangan drone di Kiev pada akhir Agustus lalu yang menewaskan dua orang.
Dikutip dari Reuters, Staf Umum Militer Ukraina pada Minggu (10/9) mengatakan, sejumlah 25 drone di antaranya berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara.
"Penjajah menyerang Ukraina dengan 32 drone kamikaze — 25 di antaranya dihancurkan oleh pasukan pertahanan udara Ukraina," kata Staf Umum Militer Ukraina dalam keterangannya.
"Penjajah Rusia mengarahkan sebagian besar serangan UAV ke wilayah Kiev," sambung mereka.
Terpisah, dalam postingannya di Telegram Kepala Administrasi Militer Kota Kiev, Sergiy Popko, melaporkan serangan drone tersebut memasuki wilayah udara ibu kota secara berkelompok dari berbagai arah.
Ledakan drone terlihat di langit di atas kota saat serangan drone Rusia di Kiev, Ukraina, Minggu (10/9/2023). Foto: Gleb Garanich/Reuters
"Puing-puing jatuh di beberapa distrik, merusak sebuah apartemen di gedung bertingkat, serta permukaan jalan dan kabel listrik," kata Popko, seraya menambahkan satu orang mengalami luka-luka.
ADVERTISEMENT
Adapun serangan terbaru ini terjadi sehari, setelah petinggi militer Ukraina mendesak sekutu Baratnya untuk mempercepat pasokan persenjataan.
Dalam pidato yang dirilis pada Sabtu (9/9), mereka menggambarkan Ukraina sebagai negara yang sedang berperang, tetapi tertahan oleh sekutu-sekutunya yang tidak mampu memahami skala dan urgensi dari krisis tersebut.
Ledakan drone terlihat di langit di atas kota saat serangan drone Rusia di Kiev, Ukraina, Minggu (10/9/2023). Foto: Gleb Garanich/Reuters
Menteri Pertahanan Ukraina yang baru ditunjuk, Rustem Umerov, pun meminta lebih banyak peralatan militer. "Kami berterima kasih atas semua dukungan yang diberikan. Kami membutuhkan lebih banyak senjata berat," kata Umerov dalam pidatonya.
"Namun, kami membutuhkannya hari ini. Kami membutuhkannya sekarang," sambung dia.
Sebelumnya, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan lambatnya pasokan senjata Barat telah menghambat peluncuran serangan balasan terhadap posisi pasukan Rusia di timur dan selatan Ukraina.
ADVERTISEMENT