5 Berita Populer: Babi di China bikin Harga Kedelai Naik; Negara Butuh Uang

19 Februari 2022 6:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani pada acara serah terima aset eks BLBI.  Foto: Dok. Kemenkeu
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani pada acara serah terima aset eks BLBI. Foto: Dok. Kemenkeu
ADVERTISEMENT
Sejumlah peristiwa menarik seperti saat Mendag Muhammad Lutfi mengatakan bahwa 5 miliar babi di China buat harga kedelai di Indonesia mahal, hingga Kemenkeu akui negara sedang membutuhkan uang, menjadi berita populer pada Jumat (18/2) kemarin.
ADVERTISEMENT
Bagi kalian yang tidak sempat mengikuti kabar tersebut kemarin, berikut kumparan telah merangkumnya dalam sederet berita populer.

Sebut Bung Karno ‘Tukang Penjarakan Ulama’, Haikal Hassan Minta Maaf ke Megawati

Haikal Hassan (kedua dari kiri) minta maaf di kantor Repdem. Foto: Dok. Istimewa
Haikal Hassan mendatangi kantor Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN REPDEM) di Tebet, Jakarta Selatan. Kedatangan Haikal untuk mengklarifikasi video ceramahnya yang beredar.
Dalam unggahan video yang beredar, Haikal menyebut proklamator RI Bung Karno sebagai ‘Tukang Penjarakan Ulama’.
Ketua Umum REPDEM Wanto Sugito mengatakan, permohonan maaf Haikal Hassan tersebut sesuai dengan ajaran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang juga putri proklamator Bung Karno.

Kata Mendag 5 Miliar Babi di China Bikin Harga Kedelai di Indonesia Mahal

Babi di peternakan China Foto: REUTERS/Stringer
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengungkapkan sejumlah penyebab mahalnya harga kedelai impor di Indonesia. Salah satunya 5 miliar ekor babi di China membutuhkan pakan kedelai, yang sebagiannya juga diimpor.
ADVERTISEMENT
Memang lima miliar babi di China yang semuanya itu pakannya adalah kedelai, bukan satu-satunya penyebab. Mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS) juga menyebut masalah cuaca sebagai penyebab lain.

Prof Wiku: Status Vaksinasi 20 Juta Orang di RI Drop Out

Prof. Wiku Adisasmito. Foto: Dok. BNPB
Berdasarkan pernyataan Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi (ITAGI) terdapat sekitar 15 juta orang Indonesia masuk ke dalam kategori ‘drop out’ terkait vaksinasi corona. Juru Bicara Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, drop out adalah mereka yang belum melengkapi vaksinasi dosis 2. Jumlahnya menurut Wiku 20 juta orang, lebih banyak dari ITAGI.
Lebih lanjut, Wiku menghimbau kepada seluruh Pemerintah Daerah untuk mendukung warganya melakukan vaksinasi dosis kedua terutama pada orang drop out. Kemudian, Wiku menyampaikan apabila warga yang belum melengkapi vaksin dosis dua yang telah melewati 6 bulan agar vaksin ulang kembali.
ADVERTISEMENT

Refly Harun Prediksi 4 Paslon di 2021 dari Anies-AHY hingga Ganjar-Cak Imin

Refly Harun, Pakar Hukum Tata Negara Foto: Tommy Wahyu Utomo/kumparan
Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun berkomentar soal prediksi pasangan calon capres dan cawapres yang kian menghangat jelang Pilpres 2024.
Refly membuat prediksi berdasarkan pernyataan Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani kepada kumparan, yang menyebut kemungkinan parpol koalisi Jokowi akan terpecah menjadi tiga koalisi pada Pemilu 2024.
Menurut Refly, bisa saja nanti akan ada 4 koalisi dalam Pilpres. Salah satu skenario yang dilihatnya mungkin yakni pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani, Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ganjar Pranowo-Muhaimin Iskandar (Cak Imin), dan Airlangga Hartarto-Zulkifli Hasan.

Lelang Sejumlah Aset BLBI, Kemenkeu Akui Negara Lagi Butuh Uang

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) hadiri peletakan batu pertama pembangunan rusunara Kemenkeu di Jayapura. Foto: Dok: Kemenkeu
Satgas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) sampai saat ini terus menyita aset-aset para obligor atau debitur. Selain dilelang agar menjadi pemasukan negara, ternyata mekanisme tersebut tidak berlaku untuk semua aset sitaan.
ADVERTISEMENT
Direktur Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Tri Wahyuningsih Retno Mulyani, menuturkan ada beberapa aset dijadikan sebagai hibah bagi kementerian atau lembaga (K/L). Namun menurutnya, sejumlah aset tersebut dilelang karena negara juga membutuhkan uang.
ADVERTISEMENT