5 Berita Populer: Polisi Dipukul Ormas di DPR; Samsung Jadi Raja Smartphone

26 November 2021 5:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Barang bukti dari peserta aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI yang diamankan polisi, saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (25/11). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Barang bukti dari peserta aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI yang diamankan polisi, saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (25/11). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Beragam peristiwa penting dan menarik terjadi pada Kamis (25/11). Mulai dari terkuaknya alasan ART pelaku mafia tanah gadai sertifikat Ibu Nirina sampai cerita AKBP Karosekali yang dipukul ormas PP saat saat demo ricuh di DPR.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang tak sempat mengikuti perkembangan informasi kemarin, berikut ini kumparan rangkum lima berita populer pilihan untuk Anda.

Arteria Dahlan Maafkan Anggiat Pasaribu Atas Arahan Puan

Anggiat Pasaribu saat melakukan mediasi dengan pihak Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan di komplek Parlemen, Jakarta. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Arteria Dahlan, anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP, menerima permintaan maaf dari Anggiat Pasaribu atau Rindu yang sempat cekcok dengan ibunya di Bandara Soekarno-Hatta, pada Minggu (21/11). Sejatinya, Arteria sudah memaafkan Anggiat sejak awal.
Namun, ia menyayangkan Anggiat sempat melaporkan ibunya ke polisi akibat kejadian itu. Usai berdamai, Arteria mengungkapkan rasa terima kasih kepada pimpinan DPR khususnya Ketua DPR Puan Maharani. Dia mengatakan Puan-lah yang mendorongnya untuk memaafkan Anggiat.
“Kami juga mengungkapkan banyak terima kasih atensi teman-teman kami, pimpinan DPR khususnya Ibu Puan Maharani, Ibu Puan lah yang menginisiasi kali pertama untuk memetakan, cari benar salahnya dan kemudian lakukan upaya perdamaian,” jelasnya.
ADVERTISEMENT

Polisi Metro Dipukul Anggota Ormas Saat Demo Ricuh di DPR

Momen Anggota Ormas Pukuli Polisi saat Demo Ricuh di DPR. Foto: Dok. Polda Metro Jaya
Aksi demo yang dilakukan massa dari Pemuda Pancasila (PP) di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, berakhir ricuh. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol E Zulpan, menyebutkan terjadi penyerangan terhadap polisi yang berjaga di lokasi kejadian.
Korban tersebut adalah Kabagops Ditlantas Polda Metro AKBP Karosekali. Korban mengalami luka parah di bagian kepala akibat terkena senjata tajam yang dibawa pendemo. Saat kejadian, ia bertugas menjaga lalu lintas di depan Gedung DPR RI.
Polisi lantas menetapkan 15 anggota ormas sebagai tersangka. Terdapat sejumlah barang bukti yang diamankan polisi, antara lain pisau komando, 2 butir peluru, golok, dan topi Pemuda Pancasila.

Ternyata 16 Juta Warga RI Sudah Kena Corona, Padahal yang Dilaporkan Hanya 4 Juta

Jubir vaksinasi perwakilan Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi. Foto: Satgas COVID-19
Per Rabu (24/11), ada 4,2 juta warga Indonesia terpapar corona. Namun ternyata kenyataan asli berbeda dari data tersebut. Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, jumlah warga Indonesia yang terpapar corona sebenarnya lebih besar dari itu.
ADVERTISEMENT
“Salah satu hasil (survei) seroprevalensi COVID-19 14 persen. Jadi kalau kita lihat penderita COVID sekarang dilaporkan 4 juta sebenarnya penderitanya 15 sampai 16 orang,” ujar Nadia kepada kumparan, Kamis (25/11).
Hal tersebut diduga karena masyarakat yang mengalami gejala dan ternyata positif tidak melakukan tes. Akibatnya, data tidak terlaporkan dengan baik. Data hasil survei seroprevalensi secara detail baru akan selesai pertengahan Desember 2021. Artinya, yang diucapkan Nadia merupakan sedikit bocoran.

Alasan ART Pelaku Mafia Gadai Surat Tanah: Ibu Nirina Tak Punya Uang

Tersangka kasus mafia tanah dengan korban Nirina Zubir dihadirkan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, (18/11). Foto: Agus Apriyanto
Tersangka kasus mafia tanah keluarga Nirina Zubir, Riri Khasmita, kini telah mendekam di Rutan Polda Metro Jaya. Selain Riri, terdapat 4 pelaku lainnya yang ditetapkan sebagai tersangka dan telah ditahan.
ADVERTISEMENT
Kuasa hukum Riri, Putra Kurniadi, mengatakan bahwa kliennya tidak menampik telah membalik nama sertifikat atas nama ibunda Nirina, Cut Indria Marzuki. Namun, kata Riri semua dilakukan bukan atas kemauannya sendiri melainkan permintaan langsung dari mendiang Cut Indria.
Sertifikat itu diminta untuk diagunkan ke bank lantaran ibunda Nirina tak punya uang. Putra menyebut, urusan balik nama tersebut tertuang dalam surat kuasa. Pihak Riri pun mengaku punya bukti atas pernyataannya itu.
ADVERTISEMENT
Saat ini kasus tersebut masih didalami oleh pihak kepolisian. Para tersangka dikenai Pasal 263, 264, 266, dan 372 KUHP tentang Penipuan dan Pemalsuan Dokumen.

Samsung Jadi Raja Smartphone di Dunia, Tak Kena Krisis Chip

Samsung Galaxy Z Flip 3 Bespoke Edition Foto: Samsung
Samsung dinobatkan sebagai brand smartphone nomor satu di dunia, menurut laporan Gartnet pada kuartal III 2021. Produsen raksasa asal Korea Selatan ini dianggap mampu selamat dari pasokan krisis chip.
ADVERTISEMENT
Penjualan ponsel Samsung mengalami penurunan, seiring dengan lesunya pasar smartphone global. Secara keseluruhan penjualan ponsel global turun sebesar 6,8 persen pada kuartal III 2021. Alasan kuat turunnya penjualan ini karena kekurangan komponen, terutama chipset yang sedang langka.
Gartner menyebut, Samsung diprediksi selamat dari krisis chip yang terjadi secara global. Soalnya, Samsung menggunakan komponen serta chip yang diproduksi sendiri. Tak hanya itu, kesuksesan generasi terbaru ponsel pintar layar lipat turut meningkatkan penjualan Samsung.