Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Tujuh orang pendaki tewas saat mencoba menalukkan gunung tertinggi di dunia, Everest , pada musim pendakian tahun ini. Dua di antaranya diumumkan oleh pihak penyelenggara ekspedisi pada Kamis (18/5).
ADVERTISEMENT
Dua korban terbaru yakni seorang wanita asal India berusia 58 tahun dan seorang anggota tim Nepal yang membersihkan sampah dari gunung.
Perempuan asal India bernama Suzanne Leopoldina Yesus meninggal di sebuah rumah sakit di kota Lukla Nepal. Dia diterbangkan dari base camp pendakian dengan helikopter karena sakit.
"Kami membawa pendaki India ke Lukla dari base camp dengan helikopter pada Rabu karena dia sakit dan tidak bisa mendaki," kata Da Dendi Sherpa, direktur pelaksana Glacier Himalaya Treks and Expedition, dikutip dari AFP.
Yesus berupaya mendaki Everest dengan alat pacu jantung. Guru sekolah dasar itu ingin menjadi orang pertama di Asia yang menggunakan alat pacu jantung dan orang India tertua yang berhasil mendaki Everest, lapor Himalayan Times.
ADVERTISEMENT
"Kami mencoba mengirimnya ke Kathmandu. Namun karena kondisi cuaca buruk, helikopter tidak dapat terbang ke Kathmandu. Dia dirawat di rumah sakit lokal di Lukla di mana dia meninggal pagi ini," kata Sherpa.
Dalam kematian lainnya, seorang pembersih sampah asal Nepal meninggal pada hari Selasa (16/5) saat turun dari gunung. Dia tergabung dalam kampanye pembersihan gunung tahunan oleh tentara Nepal.
Nepal telah mengeluarkan 478 izin pendakian Everest bagi pendaki asing musim ini, yang berlangsung hingga awal Juni 2023. Karena sebagian besar membutuhkan pemandu, total lebih dari 900 orang akan mencoba mencapai puncak.
Pada hari Rabu lalu, seorang pendaki Moldova meninggal di Camp Empat dalam perjalanan ke puncak.
Sementara tiga pendaki Nepal tewas bulan lalu ketika bongkahan es gletser jatuh dan menyapu mereka ke jurang saat melintasi es berbahaya Khumbu dalam misi pasokan.
ADVERTISEMENT
Seorang pendaki gunung AS berusia 69 tahun juga meninggal bulan ini selama rotasi aklimatisasi di ketinggian sekitar 6.400 meter (21.000 kaki).
Rata-rata, sekitar lima pendaki meninggal setiap musim pendakian musim semi di Everest. Pada musim tahun ini sudah mencapai tujuh orang. Namun pada 2019, jumlahnya lebih banyak yakni mencapai 11 orang tewas.