Acara Cari Jodoh Pemkot Yogya Digelar 30 November, Gandeng EO Nikah Massal

10 Oktober 2024 11:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cinta pada pandangan pertama. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cinta pada pandangan pertama. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Korpri Kota Yogyakarta bikin acara "Pados Jodho" atau cari jodoh bagi para pegawai Pemkot Yogyakarta baik ASN maupun Non ASN.
ADVERTISEMENT
Pendaftaran akan dibuka hingga 15 November mendatang. Sementara, acara akan berlangsung pada 30 November.
Sekretaris Korpri Kota Yogyakarta, Dedi Budiono, mengatakan konsep acara masih digodok, dia juga menggandeng pihak ketiga yang selama ini kerap menggelar nikah massal.
Satu yang pasti, kegiatan ini akan mempertimbangkan sisi psikologis para pegawai yang ikut berpartisipasi.
"Kita menggandeng pihak ketiga untuk melaksanakan itu. Nanti kita godok konsepnya seperti apa kita hadirkan pihak ketiga dan sedang godok mateng," kata Dedi, Kamis (10/10).
"Jangan sampai kegiatan ini misalkan satu berdampak efek psikologis teman-teman yang ikut. Itu jangan sampai terjadi," bebernya.
Ilustrasi cinta. Foto: Mix and Match Studio/Shutterstock
Harapannya, kegiatan ini jadi sebuah motivasi dan memberikan kemudahan dalam dipertemukan dengan pasangannya.
"Penuh kehati-hatian kalau kita melaksanakan. Jangan sampai ada kemudian merasa dipermalukan dan lainnya," bebernya.
ADVERTISEMENT

140 Pegawai Sudah Isi Data

Namun, jika melihat ada 140 pegawai yang mengisi data saat survei, Dedi menilai banyak pegawai yang terbuka dengan program ini.
"Mereka punya keinginan sebetulnya untuk mengikuti program ini. Cuma caranya ini kita pikirkan betul, sebaik mungkin," bebernya.

Terbuka Kans untuk di Luar Pemkot Yogya?

Sejauh ini program hanya untuk pegawai Pemkot Yogyakarta. Sementara, untuk pegawai Pemkab lain maupun Pemda DIY belum bisa berpartisipasi.
"Idealnya itu paling memungkinkan lingkup se-DIY sebetulnya. Cuma mungkin ini awalan ya, mungkin ini dievaluasi dulu coba internal kita berapa persentase keberhasilannya berapa. Kalau memang respons positif tidak menutup kemungkinan kita buka untuk lebarkan komunitas jadi lebih luas," jelasnya.