Ahli Ingatkan Jakarta Belum Bebas Sebelum Bodetabek Herd Immunity

23 Agustus 2021 17:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof Amin Soebandrio. Foto: Youtube/@DPMPTSP DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof Amin Soebandrio. Foto: Youtube/@DPMPTSP DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Seluruh daerah kini tengah berlomba untuk segera mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok dalam pandemi COVID-19. Termasuk juga DKI Jakarta yang kasus totalnya tertinggi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria, bahkan mengatakan provinsinya tersebut telah memasuki herd immunity lantaran cakupan vaksinasi yang sudah lebih dari separuh total penduduk. Sayangnya, ada banyak faktor lain yang juga turut berpengaruh terhadap hal ini.
Perhitungan herd immunity memang bisa dibagi menurut daerah. Hanya saja, menurut Kepala Eijkman Prof Amin Soebandrio, daerah sekitar Jakarta juga harus mencapai herd immunity yang bisa dicapai melalui cakupan vaksinasi yang juga harus tinggi. Jika belum, maka Jakarta tak bisa disebut telah mencapai herd immunity.
"Iya itu bisa dibagi-bagi menurut daerah, namun kita mesti memahami juga bahwa kalau satu daerah, Jakarta misalnya, sudah mencapai herd immunity tapi di daerah sekelilingnya belum, maka tentu dari syarat belum sepenuhnya bebas," kata Prof Amin kepada kumparan, Senin (23/8).
ADVERTISEMENT
Alasannya, warga Jakarta punya tingkat mobilitas yang terbilang tinggi. Kegiatannya tak hanya terbatas di daerahnya saja, melainkan bisa meluas hingga ke wilayah penyangga ibu kota seperti Bodetabek.
"Jadi orang di Jakarta itu mobilitasnya tinggi. Orang paginya di Jakarta malamnya di luar Jakarta. Bisa saja di Jakarta sudah vaksinasi sekian, jadi diharapkan memang di Jakarta sudah ada herd immunity, kalau kita lihat geser Jakarta dalam arti luas itu daerah penyangga juga," tambahnya.
Sehingga, wilayah Bodetabek mau tak mau juga harus mengupayakan vaksinasi seperti Jakarta. Dengan cakupan vaksinasi yang tinggi di Jakarta dan juga Bodebek, maka herd immunity di wilayah ini bisa lebih mudah tercapai.
"Jadi memang Jakarta harus mendorong Bodetabek untuk mencapai herd immunity, kalau enggak, kan, keluar masuk situ," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, menurut situs vaksin.kemkes.go.id, cakupan vaksinasi Jabotabek selain Jakarta masih berada di bawah 50%. Misalnya saja per 23 Agustus 2021 ini, baru 31% dari target penerima vaksin di Kota Bekasi dan 22% di Kota Depok yang mendapatkan dosis pertama. Untuk itu, vaksinasi masih harus terus digencarkan agar herd immunity bisa benar-benar tercapai.