Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Dalam momen bersejarah ini, sorot kamera tiba-tiba menangkap wajah Malia Obama. Saat itu tertangkap sebuah ekspresi penuh emosional dari putri pertama Obama dengan Michelle, dia menangis saat sang ayah berada di atas panggung mencatatkan pidato bersejarah.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2008, Obama terpilih sebagai presiden Amerika Serikat dalam usia 47 ketika kedua puterinya masih kanak-kanak. Malia saat itu berusia 10 tahun, sedangkan Sasha berusia 7 tahun. Proses pendewasaan ini terbentuk ketika sang ayah dan ibu dipenuhi agenda kenegaraan dan mata dunia memandang kepada dua perempuan muda ini.
Obama tidak mungkin melewatkan perjalanan hidupnya sebagai seorang presiden sekaligus seorang suami dan ayah.
Momen yang sangat menyentuh datang ketika Obama mendedikasikan salah satu bagian pidato untuk istri dan kedua putrinya. Momen tersebut ada di akhir-akhir pidato perpisahan tersebut.
"Kamu bukan yang satu-satunya. Michelle - dalam dua puluh lima tahun, kamu bukan hanya seorang istri dan ibu dari anak-anak, tapi juga sahabat terbaik," ucap Obama.
ADVERTISEMENT
"Kamu mengambil peran tanpa perlu bertanya lebih dulu dan melakukannya dengan keikhlasan, ketabahan, dan penuh daya dan humor jenaka. Kamu telah membuat Gedung Putih sebuah tempat untuk siapa saja yang membutuhkan," cerita Obama tentang peran Michelle sebagai ibu negara.
"Dan generasi baru akhirnya punya cita-cita lebih tinggi karena kamu sebagai panutan. Kamu telah membuatku bangga. Kamu telah membuat negara ini bangga."
Selanjutnya sorot kamera merekam peristiwa yang menjadi salah satu paling emosional. Malia terlihat menangis bersamaan dengan Obama menyebut nama para putrinya.
"Malia," kata Obama menyebut nama putri tertuanya," .... dan Sasha, dalam situasi yang sulit, kalian berdua menjadi dua perempuan muda yang luar biasa."
"Kamu adalah anak yang pintar dan cantik, namun yang lebih penting lagi, kamu anak yang baik dan bijaksana. Dan kamu dibebani selama sekian tahun yang dengan mudah menjadi perhatian publik," lanjut Obama.
ADVERTISEMENT
"Setelah apa yang saya capai di dalam hidup saya, saya sangat bangga menjadi ayah kamu."
Sontak jutaan penonton yang menyaksikan peristiwa bersejarah itu ikut dalam haru. Dari layar kaca mereka berpindah ke gawai untuk ikut dalam arus keharuan yang sedang dirasakan oleh seluruh rakyat Amerika saat ini. Ekspresi Malia menyeka air mata haru menjadi foto yang banyak diunggah di media sosial di Amerika Serikat.