Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Polri masih menyelidiki kasus peretasan nomor WhatsApp milik aktivis, Ravio Patra . Ravio sudah dilepaskan dan berstatus saksi, lalu polisi masih memburu peretas nomor Ravio.
ADVERTISEMENT
Dalam keterangan awal Ravio melalui kuasa hukumnya, muncul nama AKBP HS. Dia merupakan salah satu orang yang menghubungi Ravio setelah nomornya diretas dan pesan provokasi menyebar. Sosok AKBP HS disebut-sebut merupakan Kapolres Tapanuli Utara, AKBP Horas Silaen.
Terkait kasus ini, Horas Silaen membantah pernah membuat laporan kepada aktivis Ravio Patra ke Polda Metro Jaya.
Horas mengaku dirinya hanya meneruskan kiriman pesan bernada provokasi yang ia dapat ke jajaran Polda Metro Jaya .
Bantahan ini disampaikan Horas, terkait adanya pemberitaan yang menyebut dirinya membuat LP kepada Ravio.
"Saya tidak pernah membuat laporan apa pun terkait (permasalahan) ini, karena saya di sini (Taput). Kapan saya ke Polda Metro Jaya?" ujar Horas kepada wartawan, Selasa (28/4)
ADVERTISEMENT
Kata Horas, pesan provokasi itu didapat dari Bupati Taput Nikson Nababan. Pesan itu berisi ajakan melakukan kerusuhan pada 30 April 2020.
Selanjutnya Horas meneruskan pesan itu ke Kasubdit Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Karena itu dia memastikan tidak pernah membuat laporan terkait kasus Ravio.
"Kalau menyampaikan tentang yang saya ketahui di sini dari Pak Bupati, memang betul. (Tapi) bukan berarti saya buat laporan (LP). Saya enggak pernah buat laporan. Klarifikasi juga ke teman-teman yang lain. Jangan salah lho ya," ujar Horas
Sebelumnya Ravio Patra ditangkap oleh polisi pada Rabu (22/4) malam. Ia ditangkap karena dituduh memberikan pesan WhatsApp untuk membuat onar. Pesan itu diduga dikirim oleh orang lain. Pasalnya WhatsApp Ravio sempat diretas oleh orang tidak dikenal.
ADVERTISEMENT
Ravio Patra lalu melaporkan soal kasus peretasan nomor WhatsApp itu ke Polda Metro Jaya.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini