Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Akhir Pelarian Otoniel, Raja Narkoba Dunia Pengedar 200 Ton Kokain Tiap Tahun
25 Oktober 2021 12:05 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penangkapan si gembong narkoba ini terjadi di wilayah berhutan Necocli, Uraba, Provinsi Antioquia. Sebanyak 500 anggota pasukan khusus Kolombia dan 22 helikopter terlibat dalam memburu Otoniel.
Ketika ditangkap, ia sempat berkata kepada petugas: “Kalian mengalahkan saya.” Upaya penangkapan buronan paling dicari ini sudah berlangsung cukup lama. “Kalahnya” Otoniel menjadi kemenangan tersendiri bagi pemerintah Kolombia.
Dairo Antonio Usuga David datang dari keluarga kurang mampu. Ia lahir pada 15 September 1971 di Necocli, Provinsi Antioquia, Kolombia. Dalam jejaknya sebagai gembong narkoba, ia tidak sendirian.
Saudara laki-laki dan perempuannya, Juan de Dios alias Giovanni dan Nini Johana Usuga, juga terlibat dalam bisnis ilegal ini.
Dikutip dari BBC, Otoniel kerap berpindah-pindah dari kelompok gerilya ke kelompok paramiliter lainnya.
ADVERTISEMENT
Meliputi Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), sebuah kelompok perlawanan dengan kiblat Marxisme-Leninisme; dan Pasukan Pertahanan Mandiri Bersatu Kolombia (AUC), sebuah kelompok paramiliter sayap kanan dan juga kelompok pengedar narkoba.
Ketika AUC dibubarkan pada 2005, Otoniel mulai bekerja untuk bos narkoba Daniel Rendon Herrera alias Don Mario. Dia adalah kepala dari kelompok Urabeñnos. Kelompok pengedar ini kemudian lebih dikenal sebagai Clan de Golfo atau Gulf Clan.
Otoniel naik menjadi pimpinan setelah saudaranya yang juga ketua Gulf Clan, Juan de Dios, tewas dibunuh oleh polisi pada 2012.
Gulf Clan memiliki 3.800 anggota yang tersebar di 12 provinsi Kolombia. Kelompok ini tak hanya sibuk mengedarkan narkoba. Mereka juga kelompok paramiliter paling kuat se-Kolombia.
Bersama kelompoknya, Otoniel menyelundupkan dan mengekspor 180-200 ton kokain tiap tahun. Ia juga bertanggung jawab atas kematian lebih dari 200 anggota pasukan keamanan Kolombia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga dituding membunuh petugas kepolisian, merekrut anak di bawah umur, dan melakukan kekerasan seksual terhadap anak-anak.
Gulf Clan juga diduga terlibat dalam aktivitas pertambangan ilegal, ancaman, dan pembunuhan terhadap pemimpin masyarakat di Kolombia.
Pemburuan Otoniel oleh otoritas Kolombia telah berlangsung selama satu dekade lamanya. Sebanyak 132 surat resmi telah dilayangkan untuk menangkap Otoniel, dikutip dari The Guardian.
Pada 2015 contohnya. Dikutip dari BBC, sebanyak 1.200 pasukan keamanan dikerahkan untuk memburu Otoniel di Uraba. Itu dua kali lipat ketimbang jumlah pasukan yang dikerahkan ketika menangkap gembong narkoba terkenal, Pablo Escobar, pada 1993.
Mengutip situs resmi Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Otoniel juga dikenal dengan nama “Mauricio” dan “Mao”. Informasi keberadaan Otoniel dihargai sebesar USD 5 juta (Rp 42,5 miliar) oleh Kemlu AS.
ADVERTISEMENT
Ia dijatuhi dakwaan di AS pada 2009 lalu, dan menghadapi proses ekstradisi ke negara tersebut. Di AS, ia akan diadili di Pengadilan Federal Distrik Selatan New York.
Pemerintah Kolombia menawarkan imbalan sebesar 3 miliar peso Kolombia (Rp 11,2 miliar) bagi mereka yang bisa memberikan informasi keberadaan si gembong narkoba ini.
Dua pekan lalu, petugas badan intelijen Kolombia berhasil mengidentifikasi lokasi persembunyian Otoniel di wiilayah Uraba, dekat perbatasan dengan Panama. Keberhasilan ini tercapai berkat informasi dari karyawan kartel yang mengantar obat-obatan kepada Otoniel, utnuk merawat penyakit ginjalnya.
Pada Jumat (22/10), sekitar pukul 5 pagi, otoritas Kolombia memutuskan untuk menjalankan Operasi Osiris di wilayah berhutan Uraba, Provinsi Antioquia. Operasi pasukan bersenjata itu melibatkan 500 anggota pasukan khusus dan 22 helikopter.
Akhirnya pada Sabtu (23/10), berakhir sudah masa persembunyian bos narkoba ini. Pemerintah Kolombia akan melayangkan petisi untuk melakukan ekstradisi Otoniel ke AS dan diadili di sana.
ADVERTISEMENT
Presiden Kolombia, Ivan Duque, menyatakan rasa bangganya atas keberhasilan ini.
“Otoniel adalah pengedar narkoba paling ditakuti di seluruh dunia,” ujarnya. Jatuhnya Otoniel, menurut Duque, bermakna sepak terjang Clan del Golfo sudah berakhir.
Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah AS dan juga Inggris, atas kolaborasi intelijen yang menghasilkan prestasi gemilang.
Kedutaan Besar Inggris di Bogota turut memberi selamat kepada seluruh pihak terkait. Mereka menyebut penangkapan Otoniel sebagai “pukulan berat terhadap kriminalitas dan kelompok bersenjata Kolombia.”
--
Jangan lewatkan informasi seputar Festival UMKM 2021 kumparan dengan mengakses laman festivalumkm.com . Di sini kamu bisa mengakses informasi terkait rangkaian kemeriahan Festival UMKM 2021 kumparan, yang tentunya berguna bagi para calon dan pelaku UMKM.
ADVERTISEMENT