Aksi Heroik Prajurit TNI Evakuasi Kapolda Jambi, Bertahan Meski Tali Terpelintir

21 Februari 2023 23:34 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses evakuasi Kapolda Jambi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Proses evakuasi Kapolda Jambi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono berhasil dievakuasi dari lokasi pendaratan darurat di Bukit Tamiai, Muara Emat, Kabupaten Kerinci, Selasa (21/2).
ADVERTISEMENT
Rusdi dievakuasi setelah helikopter yang ditumpanginya mendarat darurat pada Minggu (19/2). Evakuasi dilakukan lewat jalur udara oleh prajurit TNI AU Yonko 462 Kopasgat.
Tim evakuasi itu dipimpin oleh Danyonko 462 Kopasgat Letkol Pas Muhammad Junaidi. Selain itu ada 6 prajurit TNI AU lainnya, yakni Sertu Evis Lukman E, Sertu Al Azhar, Kopda Firmanullah, Kopda Ahmad Novrizal, Praka Demil Din Metra, dan Pratu Yonsan Derek Suidale. Mereka diberangkatkan dari Baseops Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, dan sudah berada di Jambi sejak Senin (20/2).
Saat evakuasi Rusdi diletakkan ke dragbar atau tandu sebelum ditarik ke helikopter NAS-332 Super Puma milik TNI AU. Selama proses evakuasi Rusdi didampingi Kopda Ahmad Novrizal yang ikut menggantung di tali.
ADVERTISEMENT
Upaya evakuasi Rusdi tidaklah mudah. Sebab tandu yang digunakan Rusdi terus berputar saat ditarik ke helikopter.
Dankopasgat Marsda TNI Taspin Hasan. Foto: TNI AU
Komandan Kopasgat Marsda TNI Taspin Hasan mengatakan peristiwa berputar itu lantaran tandu yang digunakan Rusdi miring. Tandu sengaja dikondisikan seperti itu untuk mengamankan cidera yang telah diderita Rusdi.
"Tadi saat mereka laksanakan kegiatan hoist (pengangkatan dari lokasi pendaratan darurat ke helikopter) karena kondisi kapolda itu tangannya cidera dan ada sedikit cidera di daerah tulang belakang untuk antisipasi jangan sampai bertambah cidera tersebut mereka laksanakan pada posisi yang mengamankan posisi cidera sehingga terjadi sedikit kemiringan. Tapi sudah diantisipasi dengan double safety belt," kata Taspin saat dikonfirmasi, Selasa (21/2).
Taspin mengatakan, proses pengangkatan itu memakan waktu hingga 18 menit. Kondisi korban yang terus berputar-putar selama prosesnya membuat khawatir sling akan putus, tapi hal itu tidak terjadi lantaran peralatan yang digunakan TNI AU sudah sesuai standar.
ADVERTISEMENT
Proses evakuasi Kapolda Jambi. Foto: Dok. Istimewa
"Tadi memang terjadi putaran twist yang cukup, itu juga dikhawatirkan, untungnya peralatan tersebut, peralatan canggih dan sangat kuat, standar TNI AU untuk rescue sehingga putaran tersebut tidak memutus sling yang ada," jelas Taspin.
Selain peralatan, kemampuan prajurit Kopasgat yang melakukan evakuasi juga begitu mumpuni. Sehingga kondisi itu bisa ditangani dengan baik.
"Alhamdulillah prajurit saya sangat kuat dan militan, dan profesional. Jadi bisa atasi kepanikan terhadap putaran twist tersebut. Kalau dia panik, ya, mungkin akan terjadi cerita lain," ujar Taspin.