Aksi Irfan Hantam Begal di Bekasi Wujud dari Filosofi Silat Joko Tole

1 Juni 2018 18:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sesi latihan Padepokan Joko Tole. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sesi latihan Padepokan Joko Tole. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aksi Muhammad Irfan Bahri yang berani melakukan perlawanan terhadap begal di Jembatan Layang Summarecon Bekasi, menjadi perhatian publik. Pasalnya, jika begal biasanya memakan korban jiwa, kini begal tersebut justru yang meregang nyawa.
ADVERTISEMENT
Ketua Perguruan Pencak Silat (PPS) Joko Tole DPC DKI Jakarta, Yusniar Yusuf mengatakan, aksi Irfan tersebut merupakan aktualisasi dari nilai filosofi Joko Tole. Irfan yang merupakan santri asal Madura, memang mengaku punya bekal silat Joko Tole.
"Dengan motto Joko Tole itulah bisa kejadian si Irfan itu, rekan Joko Tole itu. Pertama dia membela kebenaran dan dia harus sigap menghadapi situasi yang dihadapi," ujar Yusniar saat berbincang dengan kumparan di Padepokan Pencak Silat Joko Tole di Jalan Lubang Buaya, Jakarta Timur, Jumat (1/6).
Sesi latihan Padepokan Joko Tole. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sesi latihan Padepokan Joko Tole. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Yusniar mengungkapkan ada 5 nilai filosofi Joko Tole. Yaitu taqwa, tanggap, tanggon, tangguh dan trenginas. Filosofi yang pertama, taqwa, memiliki makna bahwa setiap insan pesilat Joko Tole harus bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
ADVERTISEMENT
Filosofi yang kedua, tanggap, memiliki makna bahwa setiap pesilat harus memiliki reaksi cepat dalam segala situasi dan kondisi. "Seperti Irfan itu cepat tanggap," tuturnya.
Filosofi yang ketiga, tanggon, memiliki makna agar setiap pesilat membela yang lemah untuk kemaslahatan. Sementara filosofi tangguh memiliki makna untuk bertahan dalam segala cuaca, situasi, dan kondisi. Filosofi yang kelima, trengginas, memiliki makna untuk membela kebenaran dengan sikap ksatria.
Padepokan Joko tole saat sesi latihan (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Padepokan Joko tole saat sesi latihan (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Nilai-nilai tersebut, kata Yusniar, mesti dihayati dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari bagi seorang pesilat Joko Tole. "Kita membela kebenaran, mereka yang lemah, dengan sikap trengginas itu," pungkasnya.
Aksi Muhammad Irfan Bahri yang melakukan perlawanan terhadap begal hingga tewas, mendapat penghargaan dari Polres Metro Bekasi Kota. Irfan menaklukan pelaku begal yang coba mencuri ponsel miliknya dan rekannya, Ahmad Rofiq.
ADVERTISEMENT
Kejadian itu berlangsung di jembatan layang Summarecon, Bekasi, pada Rabu (23/5) malam, menyisakan luka bacokan di wajah Irfan. Tak hanya berani melawan bermodal nekat, Irfan ternyata punya latar belakang bela diri yang sudah ditekuni setahun lamanya.
M Irfan Bahri dan Ahmad Rofiq  (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
M Irfan Bahri dan Ahmad Rofiq (Foto: Reki Febrian/kumparan)