Aktivitas Kegempaan Naik, Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup Sementara

2 April 2025 18:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
kumparan Vekesyen ke Gunung Gede Pangrango. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
kumparan Vekesyen ke Gunung Gede Pangrango. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango mengumumkan penutupan jalur pendakian terhitung mulai 3-7 April. Pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup karena ada peningkatan gempa vulkanik Gunung Gede.
ADVERTISEMENT
Penutupan pendakian tertera dalam Surat Edaran Nomor 18 Tahun 2025 tentang Perpanjangan Penutupan Kegiatan Pendakian di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Surat itu terbit pada hari ini Rabu (2/4), dan ditandatangani Kepala Balai Besar TNGGP, Adhi Nurul Hadi.
"Kegiatan pendakian di TNGGP ditutup sementara untuk umum mulai tanggal 03 April sampai 7 April 2025 dan/atau sampai informasi lebih lanjut hasil pemantauan dari Badan Geologi Kementerian ESDM," tulis Surat Edaran itu.
TNGGP menuturkan, bagi para calon pendaki yang sudah melakukan pendaftaran pada 3 April 2025 dan seterusnya, agar melakukan reschedule atau perubahan jadwal.
Gunung Gede Pangrango Foto: Shutter stock

Penjelasan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

PVMBG menuturkan, berdasarkan pemantauan aktivitas kegempaan, Gunung Gede menunjukkan peningkatan signifikan. Tercatat pada 1 April 2025 dalam kurun 6 jam sejak pukul 00.00-06.00 WIB, tercatat ada 21 kali gempa Vulkanik Dalam (Gempa Vulkanik Tipe A/VA).
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyampaikan lonjakan aktivitas kegempaan ini cukup signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya.
"Sebagai perbandingan, rata-rata kejadian Gempa Vulkanik Dalam di Gunung Gede selama periode 1-31 Maret 2024 hanya berkisar 0-1 kali per hari," kata Wafid.
Menurutnya, peningkatan aktivitas ini menunjukkan adanya tekanan yang meningkat di dalam tubuh Gunung Gede, yang berpotensi menyebabkan letusan freatik atau hembusan gas berbahaya jika konsentrasinya terlalu tinggi.
Meski aktivitas meningkat, PVMBG belum menaikkan status Gunung Gede dari Level I (Normal).
Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental hingga 1 April pukul 10.00 WIB, aktivitas vulkanik Gunung Gede masih berada pada Level I (Normal).
"Kami mengimbau masyarakat, pengunjung, dan wisatawan untuk tidak menuruni, mendekati, atau bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon," jelasnya.
Pelepasliaran burung Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) di kaki Gunung Gede Pangrango, Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Foto: Arif Firmansyah/ANTARA FOTO
Gunung Gede merupakan gunung api tipe strato dengan ketinggian 2.958 mdpl. Secara administratif berada di Kabupaten Cianjur, Sukabumi, dan Bogor, Jawa Barat. Pemantauan dilakukan secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Gede di Desa Ciloto, Kecamatan Pacet, Cianjur.
ADVERTISEMENT
Erupsi terakhir Gunung Gede terjadi pada 1957 dari Kawah Ratu, dengan kolom letusan mencapai 3.000 meter di atas puncak. Saat ini, aktivitas hembusan terpantau berasal dari Kawah Wadon, dengan ketinggian asap berkisar antara 50 hingga 100 meter selama Maret 2024.