Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Meningkat, Pendaki Batal Naik ke Puncak

13 Mei 2024 6:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puncak Gunung Slamet. Foto: Naufal Abdurrasyid/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Puncak Gunung Slamet. Foto: Naufal Abdurrasyid/kumparan
ADVERTISEMENT
Pendakian ke puncak Gunung Slamet di Jawa Tengah dibatalkan. Saat ini, status Gunung Slamet berada di Level II atau Waspada. Hal ini berdasarkan pemantauan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Dalam siaran persnya, Badan Geologi Kementerian ESDM mengimbau masyarakat atau pengunjung untuk tidak berada atau beraktivitas dalam radius 2 km dari kawah puncak Gunung Slamet.
"Pemantauan secara intensif tetap dilakukan guna mengevaluasi kegiatan Gunung Slamet oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi," ujar Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, dalam siaran persnya dikutip Senin (13/5).
Wafid meminta masyarakat di sekitar Gunung Slamet diharapkan tenang dan tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat juga diminta mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Jawa Tengah dan BPBD Kabupaten.
"Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau Pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang," kata dia.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Slamet pada tahun 2024 umumnya didominasi oleh hembusan asap kawah dengan tinggi 50-500 meter dari atas puncak.
"Aktivitas vulkanik Gunung Slamet kembali mengalami peningkatan pada akhir tahun 2023, sehingga sejak 19 Oktober 2023 status Gunung Slamet berada pada Level II (Waspada)," jelasnya.