Alasan Fredo Rahasiakan Lokasi Penemuan Makhluk Diduga Suku Mante

29 Maret 2017 10:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Fredo Pastrana. (Foto: Instagram/fredopastrana)
zoom-in-whitePerbesar
Fredo Pastrana. (Foto: Instagram/fredopastrana)
Fredo Pastrana menutup diri begitu video yang merekam sosok diduga Suku Mante menyebar. Telepon selulernya dia matikan. Fredo sendiri memilih tak bicara ke media. Dia hanya memposting keterangan lewat akun media sosialnya facebook dan instagram.
ADVERTISEMENT
Hingga akhirnya Fredo berani berbicara. Kepada kumparan (kumparan.com), Fredo menyampaikan dia tidak pernah menyebut apa makhluk yang terekam videonya. Tapi kemudian publik ramai menebaknya dengan Suku Mante.
Tidak mudah mengontak Fredo untuk meyakinkan wawancara. Dia mengaku ada kekhawatiran mengenai videonya yang menyebar itu.
"Maka tidaklah berlebihan jika kekhawatiran saya jika menunjuk lokasi video akan membuat rusaknya alam," jelas Fredo kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (29/3).
Fredo mengaku, sejak masih sekolah dia sudah menjelajah hutan di Aceh. Pada 2008 dia baru aktif main motor trail.
"Bisa dibilang saya dan beberapa teman-teman yang pertama kali memperkenalkan Dirtbike Adventure ke gunung-gunung dan hutan-hutan Aceh. Saya sendiri sudah main ke banyak tempat di indonesia termasuk Bali, Jawa dan Sumatera. Namun di balik itu semua saya adalah seorang ayah yang disiplin mengajarkan anak-anak menghafal Al-Quran," urai dia.
ADVERTISEMENT
Hutan Leuser yang berkabut. (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Hutan Leuser yang berkabut. (Foto: Flickr)
Fredo kemudian bercerita mengenai kondisi umum hutan di Aceh. Lazimnya hutan tropis pegunungan bukit barisan yang berkontur unik dibandingkan pegunungan di Pulau Jawa. Di beberapa bagian hutan, ada banyak sekali jurang-jurang dalam dan banyak alur sungai-sungai kecil.
"Sebagian konturnya sangat terjal, bebatuan, dan tanah padat. Namun begitu diantara perbukitan dan hutan kanopi, kerapkali diselingi hamparan padang rumput/ilalang, biasanya di sinilah rusa-rusa akan mencari makan," beber dia.
Karena itu jika membuka google map/earth akan terlihat ada ratusan titik yang sudah Fredo tandai dengan foto lokasi. Bahkan jauh ke tengah hutan.
ADVERTISEMENT
"Hitung-hitung nantinya foto itu jadi pembanding antar tahun jika saya mengunjungi lokasi itu lagi, sebab marak sekali pembalakan liar yang dengan sekejap membuat hutan gundul. Maka ini perlu sekali pemerintah dan siapapun yang berkompenten untuk mencegah dan melindungi hutan kita," urainya.
"Selama ini saya cuma urut dada kalau liat hutan dibabat," tambahnya.
Semasa kecil Fredo sering berpetualang ke tengah hutan karena ayahnya dahulu berkebun di hutan. Dari sana dia mencintai hutan.
"Saya meneteskan air mata saat menceritakan ini, demi Allah saya khawatir sekali tentang generasi nanti, apakah mereka masih bisa merasakan hijau alam seperti yang kita rasakan sekarang?" urai dia.
ADVERTISEMENT
Adakah hikmah setelah mengambil gambar diduga suku mante itu?
"Insyaallah, cuma saya belum tahu apa hikmahnya, bisa jadi ini teguran Allah buat saya. Bisa jadi ini ujian buat saya. Soal Suku Mante, saya tidak mau berspekulasi. Ada banyak pakar, ahli, peneliti dan sebagainya. Jadi mohon maaf soal itu. Saya tidak punya kapasitas membahasnya meskipun cuma satu kalimat," tutup dia.
Hutan Leuser, Aceh (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Hutan Leuser, Aceh (Foto: Wikimedia Commons)