Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Alasan Gatot Percepat Sertijab: Agar Tak Ada Dualisme Kepemimpinan
9 Desember 2017 14:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Sehari pasca diberhentikan secara terhormat sebagai panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo langsung melakukan upacara serah terima jabatan (sertijab) kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Upacara tersebut dilaksanakan di Kompleks Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (9/12).
ADVERTISEMENT
Alasan Gatot mempercepat sertijab tersebut bukan tanpa sebab. Menurut jenderal bintang empat tersebut, alasan mempercepat sertijab agar tidak terjadi dualisme kepemimpinan yang sangat berbahaya bagi TNI.
"Perlu dipahami bahwa mengapa begitu Pak Hadi dilantik, besok atau hari ini langsung saya melakukan serah terima jabatan, sebenarnya secara de facto dan de jure, pada saat Presiden melantik itu panglimanya sudah Pak Hadi, maka saya datang ke sini dengan tidak pakai (tanda) merah (tanda sebagai Panglima TNI), Panglima sudah pak Hadi," kata Gatot usai sertijab, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timut, Sabtu (9/12).
Lebih lanjut, Gatot mengatakan adanya dualisme kepemimpinan di institusi TNI dapat menciptakan ancaman negara yang bisa datang setiap waktu. Sehingga dirinya mempercepat upacara sertijab.
ADVERTISEMENT
"Ingat bahwa ancaman, tantangan, tidak memberitahu kalau dia datang. Dalam kondisi ada dualisme terjadi kegamangan, maka ini sangat berbahaya, maka secepatnya," tegas Gatot.
Gatot menepis adanya nunasa politik dalam upacara sertijab ataupun pergantian Panglima TNI kali ini. Tujuannya agar TNI bisa tetap menjalankan tugasnya secara baik di bawah kepemimpinan Hadi.
"Tidak ada nuansa politik, tidak ada nuansa apa-apa. Hanya agar organisasi ini berjalan dengan benar dan baik," pungkas Gatot.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto resmi dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Panglima TNI, pada Jumat (8/12) di Istana Merdeka, Jakarta. Ini berarti Jenderal Gatot telah resmi tak menjabat sebagai Panglima TNI dan diberhentikan secara terhormat.