Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Alasan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Dapatkan Penghargaan dari Presiden Jokowi
11 Juni 2023 19:40 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menerima penghargaan Satyalancana Wira Karya oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo , Sabtu, 10 Juni 2023.
ADVERTISEMENT
Gubernur termuda di Indonesia ini, menerimanya pada Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI 2023 di Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu, 10 Juni 2023.
Hal ini berkat kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman menjaga ketahanan pangan di Indonesia, khususnya suplai beras yang surplus. Hal ini setelah melalui validasi dan justifikasi serta verifikasi lapangan oleh Tim Kepresidenan melalui Biro Tanda Jasa dan Kehormatan terkait Program Mandiri Andalan di Bidang Pertanian.
Hasilnya, program bibit gratis untuk 100.000 hektare, surplus beras tertinggi nasional 2,08 juta ton di 2022 serta memenuhi 25 persen cadangan beras BULOG. Program ini kembali berlanjut di 2023. Sehingga secara total telah berjalan selama tiga tahun.
"Alhamdulillah, kita mendapatkan penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Bapak Presiden. Ini tentu tidak lepas dari apa yang kita lakukan di Program Mandiri Benih dengan secara gratis untuk 100 ribu hektare dan menjadi surplus beras tertinggi nasional 2,08 juta di 2022 dan penyuplai cadangan stok 2002 sebesar 25 persen," kata Andi Sudirman Sulaiman.
ADVERTISEMENT
Program Mandiri Benih cetusan Gubernur Andi Sudirman ini. Menjadi strategi Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk meningkatkan sektor pertanian, utamanya padi.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI berencana akan menjadikan Mandiri Benih sebagai program nasional.
Program yang dicetuskan Gubernur Andi Sudirman tersebut telah disetujui oleh Bappenas untuk menjadi program nasional.
Keunggulannya, benih ditangkar di wilayah sendiri, ditanam di wilayah itu juga, tentu itu adaptif terhadap tanah itu. Tidak membutuhkan banyak pupuk dan air. Benih ini adaptif tumbuhnya 84 persen ke atas dibanding 40 persen benih di pasaran.
"Ini tidak lepas dari peranan penyuluh, dinas pertanian terkait, kabupaten/kota, seluruh masyarakat Sulsel, serta petani kita yang sudah berjuang keras di masa 2022, di masa pandemi. Dan ini kita teruskan program ini di 2023," sebut Andi Sudirman.
ADVERTISEMENT
Pemprov Sulsel mengalokasikan Rp 30 dengan jangkauan 100.000 hektare, itu bisa menghasilkan kenaikan Rp 10 juta per hektare. Diestimasikan hasil yang didapatkan Rp 1 triliun.
"Ini investasi bukan kepentingan pribadi tetapi memikirkan rakyat, berinvestasi bersama rakyat," pungkasnya.
(LAN)