Alasan Planetarium TIM Belum Juga Dibuka Hingga Saat Ini

5 April 2023 6:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perkembangan revitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini, Jakarta, Sabtu (27/2). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Perkembangan revitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) di Cikini, Jakarta, Sabtu (27/2). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Taman Ismail Marzuki (TIM) sebagian besar wilayahnya telah rampung direvitalisasi dan dibuka untuk umum sejak pertengahan 2022. Namun hingga saat ini, kawasan Planetarium yang menjadi salah satu primadona TIM sejak puluhan tahun lalu belum juga rampung.
ADVERTISEMENT
Revitalisasi TIM memang dikerjakan dalam tahapan yang berbeda, tahapan renovasi Planetarium masuk dalam paket pengerjaan tahap 3.
Dalam prosesnya, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pihak penanggung jawab revitalisasi membagi pengerjaan menjadi dua bagian yaitu revitaliasi bangunan baik interior maupun eksterior dan perbaikan star ball.
“Planetarium itu sebetulnya kalau boleh saya bagi dua (tahapan pengerjaannya), bangunan dan star ball perangkat ya. Kalau bangunannya kan, eksterior dan interior semua udah selesai,” kata VP Corporate Secretary Jakpro, Syachrial Syarief, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (4/4).
Warga mencoba mengamati bulan dari teleskop milik Planetarium di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Star ball ialah proyektor pertunjukan simulasi langit di Teater Bintang yang menjadi bagian Planetarium. Pengadaannya masih terhambat. Jakpro hingga saat ini belum mampu untuk mengganti alat tersebut dengan jenis yang baru.
ADVERTISEMENT
“Yang sekarang sedang diusahakan atau tertunda pemasangannya itu star ball. Karena mengadakan star ball cukup mahal, mungkin kita akan siapkan alternatif lain supaya Planetarium jadi sarana belajar lagi buat kita semua,” lanjut Syachrial.
Salah satu opsi jangka pendek adalah dengan melakukan perbaikan pada star ball yang ada. Sebenarnya upaya perbaikan ini pun sudah dilakukan sejak tahun 2016 lalu.
“Star ball ini opsinya diperbaiki atau diganti baru. Kalau diperbaiki ternyata mahal dan hampir sama dengan beli baru. Beda-beda dikit (harganya). Jadi sedang kita upayakan alternatif lain supaya Planetarium ini bisa jalan,” pungkasnya.