Aljazair Ajukan Resolusi ke DK PBB untuk Hentikan Pembantaian di Rafah

29 Mei 2024 4:32 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Dewan Keamanan memberi hormat kepada mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi sebelum mengambil bagian dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai senjata untuk Ukraina, di markas besar PBB di New York City, AS, Senin (20/5/2024). Foto: Eduardo Munoz/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Dewan Keamanan memberi hormat kepada mendiang Presiden Iran Ebrahim Raisi sebelum mengambil bagian dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai senjata untuk Ukraina, di markas besar PBB di New York City, AS, Senin (20/5/2024). Foto: Eduardo Munoz/Reuters
ADVERTISEMENT
Aljazair bakal mengusulkan draf rancangan resolusi ke Dewan Keamanan PBB untuk "menghentikan pembantaian di Rafah" pada Selasa (28/5) waktu setempat atau Rabu (29/5) dini hari.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Duta Besar Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama, menyebut usulan itu akan segera diajukan setelah pertemuan tertutup yang dihadiri 15 anggota PBB di Jalur Gaza berlangsung.
"Aljazair akan mengedarkan rancangan resolusi mengenai Rafah sore ini. Ini akan menjadi sebuah teks singkat, sebuah teks yang menentukan untuk menghentikan pembunuhan di Rafah," kata Bendjama dilansir Reuters, Rabu (29/5).
Ini bukan pertama kalinya ada negara yang mengajukan resolusi untuk menghentikan serangan Israel di Palestina. Selama konflik di Gaza yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023, DK PBB sebelumnya sudah menginisiasi resolusi untuk gencatan senjata di sana.
Namun upaya ini kerap diadang oleh veto yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat. AS merupakan salah satu sekutu Israel yang menjadi anggota tetap DK PBB.
ADVERTISEMENT
Pada 25 Maret 2024, DK PBB akhirnya berhasil mengesahkan resolusi gencatan senjata di Gaza. Saat itu AS memilih abstain dari pemungutan suara. Namun AS dinilai tidak mematuhi resolusi tersebut dan tidak menjalankan kewajibannya sebagai anggota DK PBB.