Alvin Lie Kritik Pernyataan Angkasa Pura: Bom Bukan Candaan

6 Desember 2023 18:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan pesawat Pelita Air di Surabaya yang didatangi tim Gegana. Dok: Ist.
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan pesawat Pelita Air di Surabaya yang didatangi tim Gegana. Dok: Ist.
ADVERTISEMENT
Pengamat penerbangan Alvin Lie mengkritik pernyataan Angkasa Pura yang menyebut "penumpang bercanda membawa bom".
ADVERTISEMENT
"Saya sangat tidak setuju terhadap penggunaan kata 'candaan'," ujar Alvin kepada kumparan, Rabu (6/12).
"Ketika seseorang menyatakan dirinya membawa bom, tujuannya adalah menggertak atau mengancam. Jangan dibuat ringan jadi 'candaan'," kata mantan komisioner Ombudsman itu.
Alvin melanjutkan, "Hanya di Indonesia ancaman bom dianggap sebagai candaan. Tidak ada negara lain yang perlakukan ancaman bom sebagai candaan."
Pernyataan Angkasa Pura itu diawali peristiwa pesawat Pelita Air IP 205 dengan rute perjalanan Surabaya-Jakarta mengalami delay selama 3 jam hingga pukul 15.00 WIB, pada Rabu (6/12).
Para penumpang di pesawat itu juga diturunkan kemudian ada petugas dari Gegana yang masuk ke dalam pesawat serta mengamankan salah satu penumpang.
Angkasa Pura kemudian menyatakan ini:
"Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan nomor penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom," ujar Sisyani Jaffar, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda, Rabu (6/12).
ADVERTISEMENT
Adapun Pesawat lalu diarahkan ke isolated parking area untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh petugas gabungan Bandara Juanda. Hasil pemeriksaan: Tidak ditemukan ancaman dimaksud.
"Yang bersangkutan saat ini telah diamankan dan dibawa oleh POM Lanudal Juanda. Atas kejadian tersebut, tidak terjadi gangguan operasional penerbangan dan masih berjalan dengan normal," ujarnya.

Alvin Salut

Alvin memberikan apresiasi untuk Pelita Air karena sudah bertindak tegas kepada penumpang tersebut.
"Salut kepada Pelita Air yang tegas tidak tolerir perilaku penumpang seperti ini. Penumpang dijemput pasukan Gegana dan diturunkan dari pesawat," ucap Alvin.
Ilustrasi granat. Foto: Antara/Kornelis Kaha