Amien Rais Sentil Perusak Demokrasi: 94% DPR Diambil Alih, Lembaga Dijinakkan

5 Juni 2024 14:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais di acara Dialog Kampanye Perubahan di Gedung Joeang 45, Jumat (27/10/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais di acara Dialog Kampanye Perubahan di Gedung Joeang 45, Jumat (27/10/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua MPR periode 1999-2004 Amien Rais mengkritisi penguasa yang melemahkan demokrasi saat ini. Amien mengatakan demokrasi Indonesia dilemahkan karena ada penguasa yang mencengkram seluruh lembaga negara.
ADVERTISEMENT
"Maaf ya, jadi semua mengatakan ada back sliding democracy, gelontor, bahkan ada yang mengatakan risk to the bottom gara-gara demokrasi yang rusak ini, semua lantas masuk ke jurang yang paling dalam," kata Amien usai bertemu pimpinan MPR di Gedung DPR, Senayan, Rabu (5/6).
Dia menuturkan oposisi di DPR dilemahkan menjadi salah satu bukti penguasa melemahkan sistem demokrasi. Meski Amien tak menyebut gamblang siapa penguasa yang dimaksud.
"Nah saya enggak nyebut nama, ini memang sosok seseorang yang nampaknya tidak mengerti demokrasi, semua diambil alih ya, 94 persen DPR juga agak keenakan diambil alih, mungkin juga salah beliau-beliau juga (pimpinan MPR), enggak tahu ya," ucap dia.
Pimpinan MPR usai bertemu dengan Ketua MPR 1999-2004 Amien Rais. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
Selain itu, ia mengatakan lembaga negara lain juga dilemahkan dan pihak-pihak di sekitarnya menaati keinginan para penguasa.
ADVERTISEMENT
"Kemudian lembaga-lembaga tinggi juga dijinakkan, dikooptasi ya lantas semua hanya inggih-inggih saja, sekarang seperti ini keadaannya," ucap eks Ketum PAN itu.
Dia menambahkan seseorang yang merusak tatanan yang ada saat ini, sama saja tidak memahami bagaimana demokrasi harus berjalan.
"Untuk itu, ingat ya merusak itu lebih mudah, untuk membangun itu lebih berat jadi orang itu saya lupa namanya itu sudah merusak demokrasi ini," tandas Amien.