Anak 8 Tahun Selamat dari Tragedi Bus di Afrika Selatan yang Tewaskan 45 Orang

29 Maret 2024 19:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan sisa-sisa bus yang terbakar yang membawa peziarah Paskah dari Botswana ke Moria, setelah kecelakaannya di dekat Mamatlakala di provinsi utara Limpopo, Afrika Selatan, Jumat (29/3/2024). Foto: Siphiwe Sibeko/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan sisa-sisa bus yang terbakar yang membawa peziarah Paskah dari Botswana ke Moria, setelah kecelakaannya di dekat Mamatlakala di provinsi utara Limpopo, Afrika Selatan, Jumat (29/3/2024). Foto: Siphiwe Sibeko/REUTERS
ADVERTISEMENT
Tragedi jatuhnya bus ke dalam jurang di Afrika Selatan telah menewaskan 45 orang, Kamis (28/3). Satu-satunya korban selamat dalam kecelakaan itu adalah anak berusia delapan tahun.
ADVERTISEMENT
Menurut Kementerian Transportasi Afrika Selatan, anak tersebut, yang belum disebutkan namanya, langsung dibawa ke rumah sakit dengan luka serius.
Bus bermuatan 46 orang itu jatuh dari Jembatan Mmamatlakala ke jurang sedalam 50 meter, dan kemudian terbakar.
Para penumpang bus tersebut adalah peziarah yang tengah melakukan perjalanan dari ibu kota Botswana, Gaborone, menuju gereja Kristen Zionis St Engenas di kota Moria, Afrika Selatan.
“Diduga pengemudi kehilangan kendali, bertabrakan dengan penghalang di jembatan yang menyebabkan bus melewati jembatan dan menghantam tanah, hingga terbakar,” kata pemerintah, seperti dikutip Guardian.
Beberapa jenazah terbakar hingga tak dapat dikenali. Sisanya terjebak di antara puing-puing atau berserakan di lokasi kecelakaan.
Petugas polisi mengumpulkan pakaian di dekat sisa-sisa bus yang terbakar yang membawa peziarah Paskah dari Botswana ke Moria, menyusul kecelakaannya di dekat Mamatlakala di provinsi utara Limpopo, Afrika Selatan, Jumat (29/3/2024). Foto: Siphiwe Sibeko/REUTERS
Jembatan Mmamatlakala menghubungkan bukit Mokopane dan Marken di provinsi Limpopo.
ADVERTISEMENT
Gereja Kristen Zionis berkantor pusat di Moria. Ziarah Paskah di sana dapat menarik ratusan ribu orang dari seluruh penjuru Afrika Selatan dan negara tetangga. Tahun ini merupakan ziarah Paskah pertama ke Moria semenjak pandemi COVID-19.
Menurut pihak berwenang setempat, bus tersebut menggunakan plat nomor Botswana. Namun kewarganegaraan penumpangnya masih diperiksa.
Menteri Perhubungan Afrika Selatan, Sindisiwe Chikunga, mengatakan pemerintah akan membantu memulangkan jenazah dan melakukan penyelidikan penuh mengenai penyebab kecelakaan tersebut.
“Kami terus mengimbau pengemudi yang bertanggung jawab setiap saat dengan kewaspadaan yang tinggi karena semakin banyak orang yang melintasi jalan raya pada akhir pekan Paskah ini,” ungkapnya.
Meskipun Afrika Selatan merupakan salah satu negara dengan jaringan jalan paling maju di Afrika, catatan keselamatan negara ini tetap jadi salah satu yang terburuk.
ADVERTISEMENT
Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, menyampaikan belasungkawa kepada Botswana dan berjanji akan selalu membantu negaranya. Beberapa jam sebelum kecelakaan terjadi, dia mengimbau warga Afrika Selatan untuk berhati-hati saat bepergian selama minggu Paskah.
“Mari kita melakukan yang terbaik untuk menjadikan Paskah ini aman. Paskah tidak harus menjadi waktu di mana kita duduk santai dan menunggu untuk melihat statistik tragedi atau korban jiwa di jalan kita,” tutur Ramaphosa.