Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Supriatna (35 tahun) menganiaya ibu kandungnya, IC (59), hingga meninggal dunia. Peristiwa ini terjadi di Dusun Senen RT 9 RW 3, Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, Senin pagi (16/12).
ADVERTISEMENT
Kepala Desa Cipakem, Uci Sanusi, mengatakan bahwa terdengar ada suara teriakan minta tolong sekitar pukul 05.45 WIB. Salah satu warganya kemudian mencari sumber suara tersebut.
Setelah menyadari bahwa teriakan minta tolong itu berasal dari rumah korban, warga kemudian berusaha mendekat ke lokasi.
Rumah tersebut dihuni oleh pelaku dan korban. Ketika warga memeriksa kondisi rumah, pintu masuk dalam keadaan terkunci.
Warga akhirnya mendobrak paksa pintu masuk ke rumah tersebut. Warga terkejut, setelah pintu terbuka, terlihat korban tergeletak di lantai bersimbah darah.
"Informasinya, warga langsung dobrak pintu, melihat ada korban tergeletak banyak darah," ungkap Uci saat dikonfirmasi. Senin (16/12).
Pada waktu bersamaan, Uci menambahkan, pelaku berlari ke luar rumah dengan memegang kain bersimbah darah.
ADVERTISEMENT
"Nah, setelah dibuka, pelaku tuh lari keluar, warga langsung mengamankannya dan dibawa ke balai desa," katanya.
Kemudian warga yang berada di luar langsung mengamankan pelaku kemudian membawanya ke balai desa setempat.
Sementara itu, Uci menjelaskan bahwa pelaku menghabisi nyawa ibu kandungnya bukan menggunakan senjata tajam namun menggunakan sebuah ulekan.
"Bukan sama senjata tajam, pakai ulekan itu tuh, Bang, enggak tahu bagaimana eksekusinya," tutur Uci.
Pelaku Diduga ODGJ
Sementara itu, menurut Uci, pelaku diduga merupakan orang dalam gangguan jiwa alias ODGJ.
"Korban akan dibawa ke RS 45, nunggu berkas-berkasnya dulu," ujarnya.
Terpisah, Kasatreskrim Polres Kuningan AKP I Putu Ika Prabawa membenarkan adanya kejadian itu.
"Betul, sementara perkara sedang ditangani Sat Reskrim Polres Kuningan," katanya.
ADVERTISEMENT