Anak Krakatau Siaga, Warga di Daerah Terdampak Tsunami 2018 Harus Lebih Waspada

26 April 2022 0:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Anak Krakatau kembali erupsi Sabtu (5/2/2022) pagi.  Foto: Dok. PVMBG
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Anak Krakatau kembali erupsi Sabtu (5/2/2022) pagi. Foto: Dok. PVMBG
ADVERTISEMENT
Ketua Ikatan Ahli Tsunami Indonesia, Gegar Prasetya, meminta warga meningkatkan kewaspadaan usai status Gunung Anak Krakatau naik menjadi level III (siaga). Hal itu juga ditujukan secara khusus ke warga yang daerahnya pernah terdampak tsunami 2018.
ADVERTISEMENT
Sebab menurut dia jika tsunami kembali terjadi saat ini maka penyebabnya sama dengan 2018 lalu. Hal itu mengakbatkan daerah yang akan terdampak juga tidak berbeda.
"Maka jika terjadi Tsunami lagi area-area tersebut juga akan mengalami hal yang sama. Jadi pesan kami itu aja, bahwa masyarakat diharapkan waspada untuk area yang pernah dilanda tsunami kemarin," kata Gegar dalam tayangan Youtube BKMG, Senin (25/4).
Gegar meminta masyarakat untuk menghindari daerah-daerah tersebut sebagai langkah mitigasi bila tsunami terjadi.
"Jika tsunami kemungkinan terjadi lagi langkah mitigasinya adalah menghindari area yang tahun 2018 kemarin pernah terdampak tsunami dengan hebat," tandasnya.
Sebelumnya Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta masyarakat waspada dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau saat malam hari. Sebab saat malam hari masyarakat tidak bisa melihat langsung perubahan tinggi gelombang laut.
ADVERTISEMENT
"Dengan meningkatnya level aktivitas Gunung Anak Krakatau dari Level 2 menjadi Level 3 yang disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi maka masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi atau tsunami terutama di malam hari sesuai info dari BMKG," kata Dwikorita.
Namun, Dwikorita mengingatkan peningkatan kewaspadaan bukan berarti masyarakat diminta evakuasi.
"Perlu dipahami waspada bukan evakuasi, waspada artinya berhati-hati dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan dengan tetap memperhatikan informasi dari pihak berwenang yaitu BMKG, PVMBG, dan BNPB," kata Dwikorita.