Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Anggota TNI Dipukuli saat Jadi Wasit Sepak Bola di Malinau, Sempat Lapor Polisi
29 Agustus 2023 13:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sertu Ikhsan, Anggota TNI yang menjadi wasit Bupati Malinau Cup dan dipukuli para pemain sepak bola di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, sempat lapor polisi.
ADVERTISEMENT
"Memang sempat Sertu Ikhsan melakukan pelaporan ke polisi atas dugaan penganiayaan yang dialami," kata Kapendam VI/Mulawarman, Letkol Arm Kukuh Dwi Antono, saat dihubungi kumparan, Selasa (29/8).
Pemukulan itu terjadi pada turnamen sepak bola di Stadion Utama Kabupaten Malinau, Senin sore (28/8).
Kala itu, berlangsung pertandingan antara Semaring FC A melawan Pusitera B.
Kericuhan bermula dari pemain yang tidak terima keputusan Ikhsan selaku wasit, memukul Ikhsan. Itu memancing pemain-pemain lain turut memukuli Ikhsan.
Penonton pun masuk ke lapangan mengejar Ikhsan.
Menurut Kukuh, telah ada mediasi damai Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Malinau rapat di Aula Rupatama Polres Malinau pada Senin malam.
Dalam rapat itu yang turut hadir adalah Bupati Malinau Wempi Wellem Mawa, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Malinau, AKBP Heru Eko Wibowo, Dandim 0910/Malinau Letkol Inf Bambang Wijayadi, dan Danyon 614/RJP yang diwakili Danki Markas 614/RJP Kapten Inf Heri.
ADVERTISEMENT
"Semuanya sudah diselesaikan secara kekeluargaan, berakhir damai. Termasuk sudah ada surat pencabutan laporan dari Sertu Ikhsan dari Polres. Semua sudah kondusif," kata Kukuh.
Penjelasan TNI soal Narasi 'Sekompi TNI Buru Pemukul Wasit'
Terkait peristiwa tersebut, viral video sekompi anggota TNI dengan narasi mengejar para pelaku pemukulan:
Kukuh mengklarifikasi narasi di media sosial bahwa ada sekompi anggota TNI menguber para pelaku pemukulan.
"Saya konfirmasi ke Danyon (Komandan Batalyon), (penyerangan balik) itu tidak ada. Hanya saja, saat itu memang mendengar ada temannya (sesama TNI) yang dikeroyok, jadi untuk mengamankan juga," ujar Kukuh.
"Tidak ada niat balas dendam, tidak ada juga pemukulan," kata Kukuh.
"Dan ternyata, itu tidak jadi, karena kondisi wasit Sertu Ikhsan tidak apa-apa. Sehingga bisa dicegah terlebih dahulu," ujar Kukuh.
ADVERTISEMENT
Bahkan, menurut Kukuh, sekompi tentara itu tidak jadi ke lapangan.
"Setelah kembali mendapatkan kabar bahwa Sertu Ikhsan tidak apa-apa, ya tidak dilaksanakan ke sana (lapangan), belum sampai, jadi langsung putar balik lagi," kata Kukuh.