Anggur Muscat Diduga Mengandung Residu Kimia Beredar, Komisi IX Tegur BPOM

29 Oktober 2024 12:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politisi NasDem, Irma Suryani Chaniago di D'consulate Resto. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Politisi NasDem, Irma Suryani Chaniago di D'consulate Resto. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggur Shine Muscat belakangan ramai dibicarakan setelah di Thailand ditemukan sampel anggur impor itu mengandung residu kimia/pestisida di atas ambang aman. Hal ini membuat Malaysia juga melakukan pemeriksaan pada anggur Muscat yang juga dijual di negaranya itu.
ADVERTISEMENT
Anggur Shine Muscat juga beredar di Indonesia. Anggur impor berwarna hijau ini rasanya manis dan tak berbiji sehingga sangat disukai konsumen. Saat ini, 1 kg harganya sekitar Rp 50 ribu.
Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani menegur BPOM karena membiarkan anggur ini beredar di Indonesia.
Irma mengaku telah menghubungi Deputi Bidang Penindakan, Rizkal, terkait hal ini. Ia pun mengadu pada Kepala BPOM Taruna Ikrar dalam rapat hari ini.
“Tadi pagi saya baru telepon sama Rizkal karena ada informasi terkait yang namanya anggur Muscat itu, itu gak boleh masuk ke Indonesia karena banyak bahan kimia berbahaya,” ujar Irma dalam rapat dengan Kepala BPOM dan jajarannya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (29/10).
ADVERTISEMENT
Irma bertanya pada Rizkal mengapa anggur berbahaya ini bisa beredar di Indonesia. Rizkal pun menjawab bahwa bukan kewenangan BPOM untuk menarik buah itu dari pasar.
“Saya tanya Rizkal, kenapa kok BPOM gak bergerak? Rizkal, ‘itu bukan wilayah BPOM, itu wilayahnya dari karantina [Badan Karantina Indonesia]’,” ungkap politikus NasDem ini.
Irma secara blak-blakan tak terima atas jawaban tersebut. Menurutnya, BPOM harus berkoordinasi dengan Badan Karantina untuk hal ini.
Ilustrasi Anggur Shine Muscat. Foto: Shutterstock
“Kalau saya bilang, ini Rizkal goblok, nih. Bukan itu jawabannya, Rizkal. Jawabannya itu kamu harus berkoordinasi dengan mereka,” tutur Irma yang dikenal vokal ini.
“Kamu koordinasi sama mereka. 'Ya, ini ada begini nih, ini bagaimana nih tindak lanjutnya'. Gitu lho. Jangan cuma ngomong, ‘ini menurut Thailand, menurut Malaysia, begini, begini’,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Irma menilai bahwa BPOM sama saja tidak bekerja bila hanya membiarkan anggur Muscat tersebut beredar dengan dalih bukan ranahnya.
“Itu bukan kerja kamu, namanya itu. Kamu nggak kerja itu. Koordinasi dengan mereka, dengan Badan Karantina. ‘Katanya itu sangat berbahaya lho anggur itu’. Karena, kan tadi kamu sampaikan ke saya kan bahwa bahan kimia berbahayanya luar biasa,” ucapnya.
Irma pun meminta BPOM untuk bergerak karena Komisi IX tidak bisa langsung menegur Badan Karantina. BPOM-lah yang bisa mereka tegur.
“Kok bisa (anggur Muscat) beredar di supermarket-supermarket? Ya kalau saya dari Komisi IX nggak bisa tangan saya langsung ke karantina karena itu bukan mitra saya, ya saya pasti ke kamu. Pasti ke anda,” ujar Irma.
ADVERTISEMENT

Temuan di Thailand

Sebelumnya, sejumlah sampel anggur Shine Muscat dilaporkan terkontaminasi dengan kimia terlarang di Thailand. Laporan itu memicu Dewan Konsumen Thailand (TCC) mendesak Badan Obat dan Makanan mengambil langkah tegas demi menangani masalah ini.
Menurut laporan TCC 23 dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang diuji coba pada pekan lalu terkontaminasi dengan residu kimia berbahaya yang melampaui batas legal.
Beberapa di antaranya bahkan terkontaminasi klorpirifos dan endrin aldehida, dua zat itu sudah dilarang di bawah undang-undang keamanan pangan.
Sekjen TCC Saree Aongsomwang pada Minggu (27/10) mengatakan, FDA harus mengambil tindakan hukum bagi importir anggur terkontaminasi itu.
Temuan di Thailand ini membuat Malaysia juga melakukan pemeriksaan pada anggur Muscat yang beredar di negaranya.
ADVERTISEMENT