Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan Jepang pada Rabu (5/6) mengakui level angka kelahiran di negaranya menyentuh level kritis. Pengumuman disampaikan akibat delapan tahun beruntun rekor kelahiran di Jepang menyentuh level terendah.
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan menyatakan, pada 2023 lalu rata-rata angka kelahiran, yaitu jumlah anak yang diharapkan dimiliki seorang ibu, hanya 1,20. Jumlah ini jauh di bawah angka untuk menjaga populasi yaitu 2,1.
Jumlah pada 2023 turun dari 2022 lalu, yaitu 1,26. Populasi Jepang saat ini sebanyak 126 juta orang.
"Penurunan angka kelahiran yang terus berlanjut ada dalam situasi kritis," kata Kemenkes Jepang seperti dikutip dari AFP.
"Berbagai faktor, seperti perekonomian, instabilitas, kesulitan mengatur kerja, dan mengasuh anak, dapat menjadi penyebab dari penurunan angka," sambung mereka.
Tidak cuma Jepang, penurunan angka kelahiran dialami pula oleh tetangganya, Korsel. Di negeri ginseng, angka kelahirannya terendah di dunia, yaitu 0,72.
Saat ini Jepang berada di nomor dua negara dengan populasi tertua di dunia. Jepang hanya tertinggal dari Monaco.
ADVERTISEMENT
Jepang terus berupaya untuk mencari solusi menghentikan penurunan angka kelahiran yang bisa menyebabkan Jepang terjerembab pada krisis demografi.
Salah satu cara yang dilakukan adalah Pemerintah Ibu Kota Tokyo mengembangkan aplikasi kencan. Rencananya aplikasi itu diluncurkan pada musim panas ini.