Angka Kematian Ibu Hamil Tinggi, Kemenkes Terapkan USG di Seluruh Puskesmas

10 Desember 2021 18:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wamenkes Dante tinjau layanan kesehatan di RSUD Pandan Arang Boyolali, Jumat (10/12). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wamenkes Dante tinjau layanan kesehatan di RSUD Pandan Arang Boyolali, Jumat (10/12). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan, angka kematian ibu hamil akibat kelainan kehamilan masih tinggi. Hal itu menjadi salah satu perhatian pemerintah.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, Dante memastikan Kemenkes akan mendistribusikan alat USG ke seluruh puskesmas di Indonesia. Tujuannya, untuk deteksi dini, mencegah kematian ibu akibat kelainan kehamilan.
"Kita sudah mulai. Sekitar 2.200 USG kita sudah didistribusikan kemarin. Mungkin kita sekarang sudah ada 2.800 [alat] yang sudah didistribusikan di seluruh Indonesia," kata Dante dalam agenda Ekspose Pembangunan Layanan Kesehatan di Jawa Tengah di Boyolali, Jumat (10/12).
Dante menjelaskan, kematian ibu hamil kerap terjadi di fasilitas kesehatan karena keterlambatan deteksi kelainan kehamilan.
Penerapan USG di seluruh puskesmas Indonesia diharapkan dapat mempermudah rujukan ibu hamil sesuai kondisi masing-masing.
"Supaya tidak telat merujuk, maka identifikasi saat kehamilan itu jadi sangat penting. Bagaimana identifikasi kehamilan? Lewat USG. Jadi kita lakukan program untuk distribusikan USG ke puskesmas-puskesmas di Indonesia. USG tersebut akan dilakukan oleh dokter puskesmas," jelas Dante.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada masalah kelainan cepet dianalisa oleh dokter kebidanan, sehingga kalau dirujuk enggak terlambat. Direncanakan ini yang bisa lahir di puskesmas, ini yang bisa di RS, karena kita sudah gunakan USG untuk identifikasi tersebut," tutur dia.
Wamenkes Dante tinjau layanan kesehatan di RSUD Pandan Arang Boyolali, Jumat (10/12). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Kemenkes RI menggelar Ekspose Pembangunan Layanan Kesehatan di Jawa Tengah pada 9-12 Desember 2021. Acara itu bertujuan membagikan perkembangan layanan kesehatan di Jawa Tengah khususnya Boyolali.
Mulai dari sektor kesehatan primer termasuk posyandu dan puskesmas, penanganan COVID-19 hingga protokol kesehatan PTM di sekolah.
Rangkaian acara di antaranya peninjauan protokol kesehatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah Dasar Negeri 9 Kabupaten Boyolali, peninjauan layanan kesehatan di RSUD Pandan Arang Boyolali hingga peninjauan Kampung Germas Teguh Beriman dan puskesmas di Desa Pranggong, Kecamatan Andong, Boyolali.
ADVERTISEMENT
Turut hadir Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati, Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat Kartini Rustandi, Kadinkes Jateng Yulianto Prabowo hingga Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan.