Anies Bersama Tombak & Lukisan Pangeran Diponegoro: Melawan Kesewenang-Wenangan

30 Agustus 2024 19:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan menyampaikan keterangan di kanal Youtubenya. Foto: Youtube/ Anies Baswedan
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan menyampaikan keterangan di kanal Youtubenya. Foto: Youtube/ Anies Baswedan
ADVERTISEMENT
Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merilis video dengan tajuk “Catatan Anies Pasca Pilpres dan Pendaftaran Pilkada” di YouTube-nya pada Jumat (30/8). Dalam video ini, terlihat lukisan Pangeran Diponegoro dan sebuah Tombak Cakra Kotagede (sebelumnya disebut replika tongkat Pangeran Diponegoro, Red.).
ADVERTISEMENT
Anies mengatakan, tidak ada kesengajaan menaruh kedua barang itu di belakang tempat dia menyampaikan penjelasan. Itu sudah ada sejak lama.
"Ya memang selalu ada di situ dari dulu. Kan bukan barang baru, selalu ada di sana," kata Anies di kediamannya, Jumat (30/8).
Juru Bicara Anies, Usamah Abdul Aziz menyebutkan, lukisan dan tombak tersebut adalah simbol perlawanan Anies terhadap kesewenang-wenangan.
“Karena Diponegoro berjuang melawan kesewenangan dan ketidak adilan,” kata Usamah, saat dihubungi Jumat (30/8).
Anies Baswedan menyampaikan keterangan di kanal Youtubenya. Foto: Youtube/Anies Baswedan
Usamah menjelaskan bahwa kedua benda tersebut sudah lama dipasang oleh Anies di rumahnya.
“Lukisan dan tongkat sudah lama sekali diletakan di sana,” ujar dia.
Ia melanjutkan, Anies memang pengagum pahlawan nasional Indonesia itu.
“Beliau memang pengagum Diponegoro, bahkan di depan rumah ditanam juga (tanaman) sawo kecik, dulu diartikan sebagai penanda rumah Laskar Diponegoro,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Lukisan dan tombak itu dipastikan oleh Usamah tidak dipasang khusus untuk video Anies tersebut. Namun, lukisan dan tombak itu tetap menjadi pengingat untuk semua yang menyaksikan.
“Tidak (khusus untuk video), itu sejak lama menjadi simbol dan pengingat untuk semua,” ungkapnya.
Selain lukisan dan tombak Pangeran Diponegoro, dalam video Anies juga memamerkan Gold Play Button YouTube. Artinya, YouTube Anies telah mendapat lebih dari 1 juta subscriber.
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (tengah) menyampaikan keterangan kepada wartawan di posko pemenangan di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO

Asal-usul Lukisan Dipengoro dan Tombak Kotagede

Capres Anies Baswedan mendapatkan Tombak Cakra Kotagede dari warga Kotagede, Minggu (13/8/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Dalam video YouTube-nya yang berjudul "Tongkat Pusaka Pangeran Diponegoro" Anies mengungkap asal-usul lukisan Pangeran Diponegoro itu. Ia mengatakan lukisan itu dibuat pelukis Rosid dari Bandung. Lukisan dibuat di atas kain batik.
Rosid lalu meberikan lukisan itu ke Anies karena merasa sosok Anies cocok dengan lukisan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara Tombak Cakro Kotagede didapat Anies dari warga Kotagede saat berkunjung ke Masjid Gedhe Mataram Kotagede di Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY, Minggu (13/8/2023).
Pada bagian atas tombak tersebut terdapat tulisan Ar Rahman dan Al Malik. Anies yang kala itu menjadi Capres 2024, mengatakan cakra tersebut adalah simbol amanah yang akan dia emban.
"Yang mudah-mudahan sifat dari Ar Rahman bisa terus kami jaga sebagaimana kemarin ketika bertugas di Jakarta tidak kami bedakan siapapun mendapatkan perlakuan yang sama dan bagaimana kewenangan yang diembankan itu dipakai sebanyak-banyaknya untuk bisa menghadirkan keadilan di masyarakat," ucap Anies kala itu.

Pernyataan Anies soal Pilkada 2024

Anies Baswedan baru saja memberikan pernyataannya melalui YouTube Anies Baswedan setelah dipastikan tak ikut Pilkada 2024. Dalam video berdurasi 14 menit tersebut dirinya mengomentari banyak hal terkait Pilkada, putusan MK, gerakan masyarakat, rasa penyesalan, dan harapannya setelah tak maju Pilkada.
ADVERTISEMENT
Di dalam video, Anies juga secara tegas berbicara tentang ketidak adilan. Ia mengajak seluruh masyarakat dan anak-anak muda untuk melawan ketidak adilan di Nusantara.
“Dan insyaAllah kita semua terus berjuang untuk tujuan sama ke depan. Kita selalu bicara tentang kesetaraan, keadilan, kesamaan, kesempatan, keinginan untuk Indonesia yang lebih adil, lebih maju, sejahtera buat semua,” ujarnya.
Sebelumnya, jalan Anies menuju Pilgub DKI Jakarta 2024 menemui berbagai rintangan. Ia sempat ditinggalkan PKS, yang awalnya mengusungnya. Lalu diisukan akan diusung PDIP namun tak jadi maju, hingga diisukan akan maju di Pilgub Jawa Barat.
Akhirnya, setelah pendaftaran Pilkada 2024 ditutup pada Kamis (29/8) kemarin, Anies dipastikan absen di kontestasi 5 tahun sekali ini. Padahal, dirinya memiliki nilai elektabilitas tertinggi di DKI Jakarta dalam berbagai survei.
ADVERTISEMENT