Anies Bicara Integritas Pemimpin Indonesia Mulai Hilang

29 November 2024 20:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Anies Baswedan di Rakernas Ikatan Advokat Indonesia di Bali, Jumat (29/11/2024) Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan di Rakernas Ikatan Advokat Indonesia di Bali, Jumat (29/11/2024) Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Anies Baswedan menyinggung pentingnya integritas seorang pemimpin dalam memperoleh kepastian hukum dan keadilan. Menurutnya, integritas pemimpin saat ini mulai hilang.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Anies dalam diskusi "Menegakkan Hukum Untuk Kepastian Hukum dan Keadilan" yang digelar Ikatan Advokat Indonesia di Bali, Jumat (29/11).
Anies berbicara integritas pemimpin ini berkaca pada pertemuannya dengan Pendiri Masjid Salman ITB, Muhammad Imaduddin Abdulrahim atau yang akrab disapa dengan Bang Imad. Anies tak merinci kapan pertemuan itu terjadi.
Anies awalnya mengira Bang Imad seorang ulama padahal lulusan insinyur. Bang Imad ternyata mengaku menjadi insinyur berkat Wakil Presiden Indonesia ke-1 Mohammad Hatta alias Bung Hatta.
Bang Imad hadir dalam peresmian Bendungan Asahan di Sumatera Utara. Bung Hatta kemudian berpidato tentang kebutuhan tenaga insinyur dalam membangun bendungan air di Indonesia.
"Hatta mengatakan, begini, saudara sekalian di masa depan Indonesia harus lebih banyak membangun bendungan, harus lebih banyak membangun pembangkit listrik. Tanah Indonesia tetap masih membutuhkan energi listrik yang banyak sekali dan kita membutuhkan insinyur-insinyur listrik yang banyak," katanya.
ADVERTISEMENT
"Lalu semuanya anak pulang kampung ingin jadi insinyur listrik. Termasuk Bang Imad," sambungnya.
Menurutnya, Bung Hatta saat itu mampu menggugah semangat para anak-anak kampung di Asahan. Rasa semangat itu muncul berkat kepercayaan terhadap Bung Hatta dan integritasnya.
"Saya mendengarkan cerita itu. Apa yang menarik? rakyat mendengar pidato pemimpinnya, dan memiliki kepercayaan tanpa syarat kepada pemimpin," katanya.
Anies menilai tak ada yang mempertanyakan tujuan Bung Hatta mengimbau anak bangsa menjadi insinyur karena latar belakang keluarga ditopang perusahaan bisnis atau kontraktor.
"Tidak ada satu pun yang mendengarkan Bung Hatta pidato dan berpikir gini, saudaranya punya bisnis listrik apa ya? Saudaranya kontraktor bendungan apa ya? Tidak ada. Temannya adalah, tidak ada sama sekali,"
ADVERTISEMENT
"Tidak terbesit sedikit pun bahwa Bung Hatta mengatakan itu karena dia punya vested interest, itu yang namanya integritas yang dimiliki pemimpin dan itu yang hilang di Republik ini. Itu yang hilang di Republik ini," katanya.
Anies berharap pemimpin saat ini memiliki intelektualitas dan integritas demi kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat.
"Para pendiri Republik ini semua intelektual tapi mereka mendapatkan kepercayaan rakyat bukan karena intelektualitas mereka dapat kepercayaan dari rakyat dari publik, itu karena integritas dan ini yang menurut saya harus dikembalikan," katanya.