Anies: Habib Abdurrahman Kwitang Turut Jaga Akhlak Umat di Jakarta

16 Januari 2018 15:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies usai melayat Habib Abdurahman (Foto: Rizki Mubarok/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies usai melayat Habib Abdurahman (Foto: Rizki Mubarok/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki kesan tersendiri pada ulama karismatik almarhum Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Ali Al Habsy. Beliau berhasil memimpin majelis taklim Al Habib Al Habsyi yang berperan menjaga kekuatan akhlak di Ibu Kota.
ADVERTISEMENT
"Habib adalah seseorang yang muridnya beribu-ribu jumlahnya. Tadi malam saja, dalam hitungan jam, sudah banyak orang yang hadir di sini untuk memberikan doa, mengungkapkan rasa duka, tadi juga begitu, pemakaman tadi penuh sekali," urai Anies di Lokasi Rumah Duka, Kwitang, Jakarta Pada Selasa (16/1).
Ribuan murid yang dimiliki Habib Abdurrahman tak lain karena beliau merupakan pemimpin majelis taklim Al Habib Al Habsyi yang disebut sebagai majelis tertua yang ada di Indonesia.
"Saya atas nama Pemprov DKI Jakarta menyampaikan apresiasi bahwa majelis ini salah satu majelis yang turut menjaga akhlak, menjaga kekuatan umat di Jakarta. Dan mudah-mudahan penerusnya akan bisa membuat majelis ini lebih maju berkembang," beber Anies.
"Penerusnya adalah Habib Ali bin Abdurahman, yang tadi sudah ditetapkan sebagai penerus dari kepemimpinan majelis ini," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir Anies berdoa agar almarhum dimuliakan di sisi Allah dan ditinggikan derajatnya.
"Kita mendoakan agar dan Insyaallah aliran pahala untuknya tidak akan berhenti lewat doa anak-anak saleh/saleha dan murid-muridnya yang akan terus mengamalkan ilmunya," ucap Anies.
Sejumlah tokoh ikut melayat ke kediaman Habib Abdurrahman Kwitang. Selain Anies-Sandi, terlihat juga Susilo Bambang Yudhoyono bersama kedua anaknya Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, politisi Golkar Fadel Muhammad, dan politikus PDIP Ahmad Basarah.