Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Anies Janji Lawan 'Ordal' dengan Meritokrasi Rekrutmen Petugas Haji
9 Februari 2024 19:49 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan mengatakan berkomitmen membenarkan proses rekrutmen Petugas Haji sesuai ketentuan meritokrasi. Hal ini menanggapi masih adanya orang dalam alias Ordal dalam penentuan Petugas Haji di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ini problem memiliki ordal. Ini perubahan yang kita bawa mengembalikan perubahan dari koneksi ke meritokrasi," kata dia saat menjadi narasumber kegiatan dialog Semua Bisa Haji , dipantau dari YouTube Aksanation, Kamis (8/2).
Sebelumnya dalam kegiatan dialog Semua Bisa Haji salah satu peserta bertanya kepada Anies. Dalam ketentuan Petugas Haji ada perubahan di mana bisa merekrut Non-ASN. Namun menjadi celah untuk terlibat sebagai Petugas Haji mengandalkan koneksi di dalam instansi terkait.
Dengan persoalan tersebut, Anies menegaskan kembali hal ini harus dibenarkan. Tujuannya, memberikan kesempatan yang adil bagi yang berprestasi.
"Sehingga kesempatan itu diberikan ke siapa pun kepada mereka yang berprestasi bukan kepada mereka yang punya koneksi," ujarnya.
Anies sendiri mengaku pernah merasakan pengalaman yang janggal ini ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta. Ia menyebutkan pernah mempertanyakan beberapa hal kenapa bisa ada petugas haji yang tidak kompeten.
ADVERTISEMENT
"Saya merasakan itu ketika di DKI, petugas haji yang mayoritas, fine. Tapi selalu ada Petugas Haji yang kalau kita baca bisa apa enggak jadi petugas haji. Ada pernyataan bisa gak jadi petugas haji? Iya, iya, masuk kok bisa?," katanya.
Anies pun menyoroti ihwal transparansi rekrutmen. Ia mengatakan jika rekrutmen dilakukan transparan maka tidak akan manipulasi. Hal ini juga mendorong pengawasan.
"Sudah saatnya ini dibuka menjadi transparan, apa sih lawannya dari manipulasi? Lawannya transparansi. Ketika dibuka transparan, siapa yang bertugas, potensinya apa, latar belakangnya apa, maka publik akan mengawasi," katanya.
(AI)