Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Anies Tegaskan Pembangunan LRT di Pulogadung Tetap Sesuai Jadwal
22 Januari 2018 20:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Dini hari tadi sekitar pukul 02.00 WIB konstruksi beton pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Jalan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur roboh. Meski ada insiden robohnya LRT, Gubernur DKI Anies Baswedan memastikan pembangunan tetap sesuai rencana.
ADVERTISEMENT
“Tadi laporan dari Pak Dirut (PT Wijaya Karya) tidak mengganggu schedule. Memang perlu perbaikan, kira-kira tiga minggu sampai satu bulan untuk recovery yang ini,” kata Anies Baswedan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin, (22/1).
Anies menegaskan saat ini Pemprov DKI lebih memperhatikan keamanan dan keselamatan. Sementara itu, Anies mengungkapkan pihak PT Wijaya Karya saat ini sedang mengkaji penyebab robohnya proyek yang menyebabkan lima korban luka-luka.
“Tadi pagi saya baru fokus pada pengamanannya. Nanti dia (PT Wijaya Karya) akan bentuk orang khusus untuk mereview apa yang sebenarnya terjadi,” lanjut dia.
Hingga saat ini penyebab robohnya LRT belum diketahui. DPRD DKI Jakarta meminta seluruh pihak terkait untuk segera melakukan investigasi.
ADVERTISEMENT
"Ini dana uang rakyat, APBD, maka cepat dilakukan investigasi dan harus dipertanggungjawabkan. Proyek ini sangat penting, kan Jakarta mau kedatangan tamu untuk Asian Games 2018 dan ini sarana transport untuk official dari berbagai negara," ucap Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Yuzriah Dzunin di lokasi, Senin (22/1).
Menurutnya investigasi harus segera dilakukan karena konstruksi LRT Pulo Gadung tersebut telah menelan anggaran triliunan rupiah.
"Ada 7 koridor yang akan dibangun, ini koridor pertama sepanjang 5,8 km, menelan biaya hampir Rp 5 triliun dan itu uang rakyat," tegas Yuzriah.
Pembangunan LRT dan MRT sendiri merupakan program terintegrasi untuk menyediakan transportasi publik yang murah bagi warga DKI.