ANRI Puji Pengelolaan Kearsipan di Kemendes PDTT

25 November 2021 11:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendes Abdul Halim Iskandar menyerahkan arsip Statis secara simbolis kepada Kepala ANRI Imam Gunarto pada acara Rakornas Kearsipan di Balai Makarti Muktitama, Kemendes PDTT, Jakarta, Rabu (24/11/2021). Foto: Kemendes PDTT
zoom-in-whitePerbesar
Mendes Abdul Halim Iskandar menyerahkan arsip Statis secara simbolis kepada Kepala ANRI Imam Gunarto pada acara Rakornas Kearsipan di Balai Makarti Muktitama, Kemendes PDTT, Jakarta, Rabu (24/11/2021). Foto: Kemendes PDTT
ADVERTISEMENT
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) memuji pengelolaan kearsipan di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
ADVERTISEMENT
Hasil pengawasan ANRI periode 2020 memberikan predikat 'Sangat Memuaskan' atas pencapaian arsiparis di Kemendes PDTT yang dinilai memiliki komitmen tinggi dalam mengelola arsip.
"Kami apresiasi dukungan yang kuat terhadap kearsipan. Perintah Pak Menteri (Mendes PDTT) sangat tegas sekali yaitu kita harus berkomitmen untuk mengelola arsip secara baik untuk kepentingan ," kata Kepala ANRI Imam Gunarto dalam acara Rapat Koordinasi Kearsipan di Kemendes PDTT, Rabu (24/11).
Imam mengapresiasi dukungan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam komitmen pengelolaan arsip. Predikat 'Sangat Memuaskan' bukan pekerjaan gampang dan mudah dicapai. Untuk mendapatkan predikat ini, harus melalui proses panjang dan keseriusan, serta dukungan penuh dari pimpinan kementerian/lembaga.
Imam berharap predikat pengelolaan arsip Kemendes PDTT terus dipertahankan dan bahkan lebih ditingkatkan. Ketertiban dan keteraturan menjadi aspek penting yang harus mendapat perhatian karena cakupan bidangnya yang sangat luas, dari desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
ADVERTISEMENT
"Kementerian ini (Kemendes PDTT) ini dekat dengan surga dan dekat dengan neraka karena melayani langsung masyarakat dan dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat. Itu tergambar dalam arsip nantinya," kata Imam.
Mendes Abdul Halim Iskandar menyerahkan arsip Statis secara simbolis kepada Kepala ANRI Imam Gunarto pada acara Rakornas Kearsipan di Balai Makarti Muktitama, Kemendes PDTT, Jakarta, Rabu (24/11/2021). Foto: Kemendes PDTT
Imam mengapresiasi Kemendes PDTT yang dalam tiga tahun secara berturut-turut telah menyerahkan arsip kepada ANRI. Arsip tersebut nantinya menjadi pembelajaran bagi generasi selanjutnya.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar pun memuji arsiparis Kemendes PDTT. Dia menganalogikan, arsiparis seperti Malaikat Rakib dan Atid yang kerjanya mengarsip catatan perbuatan baik dan jahat manusia.
"Setiap orang itu didampingi dua arsiparis, ini menunjukkan betapa pentingnya kearsipan maka Allah SWT pun memilih yang baik dan buruk. Jadi jika arsiparis Kemendes hanya delapan maka itu sangat kurang," kata pria yang akrab disapa Gus Halim ini.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, kearsipan seperti pencatatan dan penyimpanan data itu sangat penting. Menurutnya, hakikat hidup manusia adalah perjalanan susunan arsip.
Mendes Abdul Halim Iskandar menyerahkan arsip Statis secara simbolis kepada Kepala ANRI Imam Gunarto pada acara Rakornas Kearsipan di Balai Makarti Muktitama, Kemendes PDTT, Jakarta, Rabu (24/11/2021). Foto: Kemendes PDTT
Dari susunan arsip itulah, manusia bisa mengambil langkah dan pilihan. Untuk itu, kata Gus Halim, dalam menapaki kehidupan, ada yang disebut introspeksi. Orang yang arsip dan pencatatannya bagus maka introspeksinya pasti bagus karena mengingat semua perbuatan yang telah dilakukannya.
"Begitu juga dengan kelembagaan, bicara tentang program yang kita susun akan menjadi lebih baik jika catatan arsip lengkap," kata Gus Halim.
Kemendes PDTT berkomitmen penuh mengingat begitu penting kearsipan dalam kehidupan berbangsa dan upaya menuju perubahan. Kondisi itu berkembang atau berubah jika memang ada tolak ukur, salah satunya adalah tolak ukur masa lalu. Hal ini menjadi sangat penting bagi perubahan dan kehidupan kita.
ADVERTISEMENT
"Pekerjaan kearsipan itu hanya dijalankan karena lebih banyak membutuhkan penanganan dalam pelaksanaan," pungkas Gus Halim.