Antisipasi Banjir di Jabodetabek Jelang Nataru, Modifikasi Cuaca Diintensifkan

10 Desember 2024 13:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pratikno, usai rapat antisipasi cuaca di Jabodatabek, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2024). Foto: Alya Zahra/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pratikno, usai rapat antisipasi cuaca di Jabodatabek, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2024). Foto: Alya Zahra/Kumparan
ADVERTISEMENT
Modifikasi cuaca terus diintensifkan menjelang liburan Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) guna meminimalisasi potensi banjir di Jabodetabek. Hal itu juga dilakukan di daerah penyangga.
ADVERTISEMENT
Kementerian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Alam (BNPB), Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) , dan pemerintahan provinsi untuk memodifikasi cuaca.
“Pertama, akan dilanjutkan terus modifikasi cuaca, baik yang dilakukan oleh BNPB bersama dengan BMKG maupun juga oleh pemerintah provinsi terutama oleh Pemprov DKI,” kata Menko PMK Pratikno, usai rapat antisipasi cuaca Jabodetabek, di Kantor Kemenko PMK di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (10/12).
Pratikno menjelaskan, modifikasi cuaca ini dilakukan untuk mengurangi curah hujan yang berlebihan sehingga beban terhadap infrastruktur air dapat berkurang.
“Jadi modifikasi ini akan mengurangi curah hujan yang berlebihan. Tidak bisa meniadakan, tidak mungkin, tapi mengurangi dan itu mengurangi beban terhadap infrastruktur air yang ada di wilayah Jabodetabek,” kata eks Rektor UGM ini.
Sejumlah mobil melintasi terowongan (underpass) saat terjadi banjir di Jalan Angkasa, Jakarta Pusat, Kamis (2/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Pratikno melanjutkan, infrastruktur yang sudah ada akan dioptimalkan untuk mendukung kesiapan petugas teknis di lapangan.
ADVERTISEMENT
“Yang kedua, infrastruktur yang sudah ada dioptimalkan. Jadi memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada diperbaiki, direnovasi, (dan) dioptimalkan,” katanya.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto usai menghadiri rapat antisipasi cuaca Jabodetabek bersama Menteri Kemenko PMK Pratikno, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2024). Foto: Alya Zahra/Kumparan
BNPB Siapkan Bantuan di Daerah Penyangga Jabodetabek
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, bantuan juga akan dikerahkan di daerah-daerah penyangga, seperti Provinsi Jawa Barat dan Banten. Bantuan tersebut berbentuk logistik dan anggaran.
Suharyanto berharap rencana antisipasi bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat terdampak, sehingga masalah segera selesai.
“Kami juga tetap (membantu) daerah-daerah penyangga Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, juga khusus untuk mengantisipasi banjir di penghujung tahun di Jabodetabek,” kata Suharyanto di lokasi yang sama.
“Kita berikan bantuan baik bantuan peralatan, bantuan anggaran maupun bantuan logistik. Mudah-mudahan dengan adanya kesiapan awal ini sekali lagi apabila pun nanti banjir tidak bisa dihambat, tetap terjadi, paling tidak masyarakat yang terdampak ini tidak lama-lama,” tambah dia.
Warga melintasi tumpukan sampah yang terbawa banjir di kawasan Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi, 4 Januari 2020. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Warga Diimbau Monitoring
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengimbau kepada masyarakat untuk selalu memonitor perkembangan informasi cuaca yang terus berubah secara dinamis. Terutama bagi masyarakat yang ingin beraktivitas di luar ruangan.
“Yang perlu ditambahkan mohon seluruh pihak dan masyarakat tetap terus memonitor perkembangan informasi cuaca yang sangat dinamis cepat berubah dari BMKG melalui berbagai kanal,” kata Dwikorita.
Permukiman warga terendam banjir di Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024). Foto: Syaiful Hakim/ANTARA
Dwikorita mengatakan, BMKG bersama BNPB akan terus berupaya melakukan modifikasi cuaca di Jabodetabek. Masyarakat tak perlu khawatir modifikasi cuaca itu akan membuat daerah lain banjir.
“Kami BMKG bersama BNPB akan terus berupaya dengan modifikasi cuaca, namun jangan khawatir akan membanjiri wilayah lain,” kata eks Rektor UGM ini.
Modifikasi cuaca ini, kata Dwikorita, dilakukan dengan mengalihkan awan-awan yang masih bergerak di atas permukaan laut dan mencegahnya masuk ke daratan.
ADVERTISEMENT
“Karena sesungguhnya yang dimodifikasi itu adalah awan-awan yang masih di laut yang belum sempat masuk ke daratan,” imbuhnya.
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan saat tol Jakarta-Cikampek banjir di Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/2/2020). Foto: ANTARA FOTO/Saptono
Sebelumnya, Dwikorita memperingatkan adanya potensi banjir besar di Jakarta seperti yang terjadi pada 2020. Untuk mencegah itu terjadi, dilakukan berbagai cara termasuk modifikasi cuaca.