Antispasi Kehadiran Putin, Kanselir Jerman Belum Putuskan Hadiri KTT G20 di RI

27 Juni 2022 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kanselir Jerman yang ditunjuk Olaf Scholz menghadiri konferensi pers. Foto: Fabrizio Bensch/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kanselir Jerman yang ditunjuk Olaf Scholz menghadiri konferensi pers. Foto: Fabrizio Bensch/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengatakan pada Senin (27/6/2022), kehadirannya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of 20 (G20) di Indonesia akan bergantung pada dinamika menjelang pertemuan itu.
ADVERTISEMENT
Presiden Rusia, Vladimir Putin, belum memastikan akan menghadiri agenda tersebut. Dengan demikian, Scholz akan membuat keputusan terkait kehadirannya mendekati jadwal KTT G20 pula pada November mendatang di Bali.
"Pada akhirnya kita harus membuat keputusan sesaat sebelum keberangkatan, karena dunia dapat berubah sangat signifikan pada saat itu," jelas Scholz, dikutip dari Handelsblatt, Senin (27/6/2022).
Jerman tengah menjadi tuan rumah KTT Group of 7 (G7) pada 26-28 Juni. Kelompok negara-negara dengan perekonomian paling maju di dunia itu meliputi Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, Amerika Serikat (AS), dan negara-negara Uni Eropa lainnya.
KTT G7 turut mengundang Indonesia, India, Senegal, Argentina, dan Afrika Selatan. Kepada para pemimpin tersebut, Scholz menegaskan pentingnya mendukung KTT G20.
ADVERTISEMENT
"Satu hal yang jelas: G20 harus terus memainkan peran," tegas Scholz.
"[Ada] keyakinan umum bahwa kami tidak ingin menggagalkan G20," tambahnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Moskow, Rusia, Senin (15/2/2022). Foto: Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengambil pendekatan serupa. Dia menentang boikot atas pertemuan puncak tersebut.
"Kita harus berpikir sangat hati-hati tentang apakah kita melumpuhkan seluruh G20, saya tidak menganjurkannya," ujar von der Leyen.

Putin dan G20

Kedatangan Putin di G2o Indonesia menjadi kontroversi besar. Hal tersebut terkait aksi Rusia menyerang Ukraina sejak Februari 2022 lalu.
Negara-negara Barat, meminta Rusia dikeluarkan dari G2o. Mereka bahkan sempat mengancam tidak ikut segala pertemuan G2o bila dihadiri Rusia.
Kemlu RI menanggapi penolakan tersebut dengan bersikap netral. Kemlu memastikan akan tetap mengundang Rusia dan Putin ke KTT G20. Presiden Jokowi pekan ini dijadwalkan untuk terbang ke Moskow untuk bertemu Putin.
ADVERTISEMENT
Tak cuma mengundang Rusia, sikap netral Indonesia ditunjukan pula dengan mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke KTT G20.