Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Anwar Ibrahim Serahkan Dukungan Pakatan Harapan untuk Mahathir ke Raja Malaysia
29 Februari 2020 14:24 WIB
ADVERTISEMENT
Koalisi Pakatan Harapan mengubah dukungannya kepada Mahathir Mohamad sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia lagi. Sebelumnya, koalisi Pakatan Harapan yang terdiri dari Partai DAP, Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan Anwar Ibrahim, dan Partai Amanah Nasional, mencalonkan Anwar Ibrahim sebagai PM Malaysia.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk resmi Pakatan Harapan mengusung Mahathir sebagi PM lagi, Anwar Ibrahim langsung menyerahkan surat dukungan ke Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, ke Istana Negara, pada Sabtu (29/2) siang waktu setempat.
"Hadir ke Istana Negara tengah hari tadi bagi menyerahkan surat menyatakan perubahan pendirian Pakatan Harapan terkait calon PM dengan mengusulkan nama Tun Dr Mahathir Mohamad sebagai calon PM mewakili PH," ujar Anwar dalam keterangannya seperti dikutip dalam akun Twitter resminya, @anwaribrahim.
Sebelum Anwar menyerahkan surat dukungan, Pakatan Harapan telah menyatakan dukungan kepada Mahathir Mohamad melalui keterangan resmi mereka.
Atas dukungan tersebut, Mahathir yang mundur pada Senin (24/2), siap maju kembali jadi PM. Ia juga telah bertemu dengan para pemimpin Pakatan Harapan.
ADVERTISEMENT
"Saya sekarang percaya diri bahwa saya dapat angka yang dibutuhkan untuk mengumpulkan dukungan di (parlemen) Dewan Rakyat. Karena itu, saya siap untuk mencalonkan diri sebagai kandidat Perdana Menteri," ujar Mahathir dalam pernyataannya seperti yang dikutip di akun Twitter resminya.
Diketahui gejolak politik Malaysia terjadi setelah Mahathir mundur dari jabatan PM. Sejumlah politikus menyebut siap menjadi PM definitif.
Pada pemilu 2018, Mahathir berjanji akan berhenti di tengah pemerintahannya dan menunjuk Anwar Ibrahim sebagai PM. Janji itu bagian dari kesepakatan dalam koalisi Pakatan Harapan untuk mendukung Mahathir sebagai PM kala itu