Apa Kabar Proyek MRT?

17 Februari 2017 10:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pembangunan MRT. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan MRT. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Kawasan Sudirman menjadi salah satu titik pengerjaan proyek Mass Rapid Transit oleh PT MRT Jakarta yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Di salah satu area pusat bisnis di Jakarta ini akan dibangun salah satu stasiun MRT.
ADVERTISEMENT
Pekan lalu, Kamis (9/2), kumparan menyambangi proyek MRT di Stasiun Setiabudi, Sudirman --seberang Da Vinci Penthouse dan Chase Plaza. Stasiun ini memiliki lebar 22 meter dengan panjang 200 meter.
Stasiun MRT Setiabudi bisa dibilang istimewa karena menjadi tempat pertemuan empat mesin bor terowongan (tunnel boring machine; TBM). TBM tersebut yaitu Mustika Bumi 1, Mustika Bumi 2, Antareja 1, dan Antareja 2.
Mustika Bumi 1 dan 2 dioperasikan dari Bundaran HI ke Setiabudi, sedangkan Antareja 1 dan 2 dioperasikan dari Senayan.
Pembangunan MRT. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan MRT. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Sebelum kami menyusuri MRT, introduksi diberikan oleh pegawai MRT, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan (do and dont’s) oleh para pengunjung.
kumparan memasuki Stasiun Setiabudi dengan tangga kecil yang cukup terjal sedalam 25 meter di bawah Jalan Sudirman. Lokasi pertama yang kami pijak yaitu lantai 1--yang akan dikhususkan untuk area komersial.
ADVERTISEMENT
Lantai 1 nantinya akan diisi berbagai toko atau kios yang hendak menjajakan barang dagangannya kepada pengguna MRT.
Pembangunan MRT. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan MRT. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Dari lantai 1, kami menuju lantai 2. Anak tangga kali ini kondisinya cukup baik, tampak lebih siap untuk dilewati. Lantai 2 merupakan daerah khusus penumpang. Di sini tidak boleh ada kegiatan jual beli. Hanya untuk “ruang” tunggu MRT.
Pembangunan MRT. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan MRT. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Walau di tengah debu pekat dan panasnya proyek MRT, para pekerja tampak tak lelah bekerja. Sejauh ini, tunnel atau terowongan yang dibor, Mustika Bumi 1, dari Bundaran HI ke Setiabudi sepanjang sekitar 1 kilometer, telah selesai dibuat.
Kini para pekerja sampai pada tahap pembangunan arsitektural dan pemasangan listik di terowongan.
Pembangunan MRT. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan MRT. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Pengerjaan terowongan Antareja 1 juga telah selesai --pada hari yang sama ketika kami berkunjung ke sana.
Pembangunan MRT. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan MRT. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Terowongan Bundaran HI-Setiabudi yang dibor oleh Mustika Bumi 2 diprediksikan akan selesai pada sebelum akhir Febuari ini. Sementara Antareja 2 diperkirakan sampai di Stasiun Setiabudi Februari akhir.
ADVERTISEMENT
Mesin bor terowongan nantinya akan beristirahat selamanya, karena hanya untuk sekali pakai dan disesuaikan dengan kondisi tanah yang bakal dibor.
MRT akan menggunakan rel 1067 sebagai lintasan kereta. Jenis rel ini sama dengan rel yang digunakan kereta Commuter Line.
Awalnya terdapat polemik untuk menggunakan jenis rel 1435 mm. Namun akhirnya PT MRT menggunakan rel jenis 1067mm yang punya tingkat fleksibilitas tinggi sehingga cocok dengan kereta MRT.
Proyek MRT di kawasan Lebak Bulus. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Proyek MRT di kawasan Lebak Bulus. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
MRT mulai dibuat tahun 2008, diawali dengan desain proyek dan tahap konstruksi mulai Oktober 2013, dan direncanakan selesai 2018.
Pembangunan MRT. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan MRT. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Lihat di sini videonya