AS dan Israel Sepakati Perjanjian untuk Larang Iran Peroleh Senjata Nuklir

16 Juli 2022 12:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Yair Lapid menghadiri pertemuan virtual pertama kelompok "I2U2" dengan para pemimpin India dan Uni Emirat Arab, di Yerusalem, 14 Juli 2022. Foto: Atef Safadi/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Yair Lapid menghadiri pertemuan virtual pertama kelompok "I2U2" dengan para pemimpin India dan Uni Emirat Arab, di Yerusalem, 14 Juli 2022. Foto: Atef Safadi/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Yair Lapid pada Kamis (14/7/2022), menandatangani perjanjian kesepakatan untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir sampai kapan pun.
ADVERTISEMENT
Perjanjian kesepakatan perluasan kerja sama aliansi ini ditandatangani sehari setelah Biden tiba dalam kunjungan perdananya ke Timur Tengah. Biden mendarat di Tel Aviv, pada Rabu (13/7/2022).
Seorang pejabat senior pemerintah Biden mengatakan, kesepakatan itu bertujuan untuk memperluas komitmen kerja sama keamanan antara Washington dan Tel Aviv.
“Deklarasi (kesepakatan) ini cukup signifikan, dan itu termasuk komitmen untuk tidak pernah mengizinkan Iran memperoleh senjata nuklir dan untuk mengatasi aktivitas destabilisasi Iran, terutama ancaman terhadap Israel,” kata pejabat yang tak disebutkan identitasnya itu, dikutip dari Reuters.
Pejabat tersebut menambahkan, kesepakatan bersama antara Israel dan Amerika Serikat akan mencakup komitmen Washington untuk mengirimkan bantuan militer bagi Tel Aviv dan menekankan dukungan kedua belah pihak terhadap Abraham Accords.
ADVERTISEMENT
Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Yair Lapid menghadiri pertemuan virtual pertama kelompok "I2U2" dengan para pemimpin India dan Uni Emirat Arab, di Yerusalem, 14 Juli 2022. Foto: Evelyn Hockstein/REUTERS
Abraham Accords atau Perjanjian Abraham merupakan kesepakatan normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab lain. Abraham Accords dicetuskan di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump kemudian ditandatangani oleh Israel, Uni Emirat Arab, dan Bahrain pada 2020.
Sementara itu, pemerintahan Biden saat ini menghadapi tantangan yang berat untuk membujuk Iran agar mau kembali bergabung dengan kesepakatan nuklir yang sempat terbengkalai di bawah pemerintahan Trump pada 2018 lalu.
Dalam sebuah wawancara saluran televisi Israel pada Rabu (13/7/2022), Biden mengatakan, kesepakatan itu mewakili peluang terbaik untuk menahan upaya Iran untuk mengembangkan bom nuklir.
“Satu-satunya hal yang lebih buruk dari Iran yang ada sekarang adalah Iran dengan senjata nuklir dan jika kita dapat kembali ke kesepakatan, kita dapat menahan mereka dengan ketat,” ujar Biden.
ADVERTISEMENT
Dan ketika ditanya reporter akankah Amerika Serikat menggunakan kekuatannya jika diperlukan, Biden menyetujui itu.