AS hingga Arab Saudi Desak Israel-Hizbullah Sepakati Gencatan Senjata 21 Hari

26 September 2024 10:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepulan asap mengepul saat serangan udara Israel di sebuah desa di selatan Tyre, Lebanon selatan, Rabu (25/9/2024). Foto: HASAN FNEICH/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kepulan asap mengepul saat serangan udara Israel di sebuah desa di selatan Tyre, Lebanon selatan, Rabu (25/9/2024). Foto: HASAN FNEICH/AFP
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mendesak Israel dan Hizbullah memberlakukan gencatan senjata selama 21 hari. Sejak awal pekan ini Israel meluncurkan serangan besar terhadap target Hizbullah di Lebanon.
ADVERTISEMENT
Keterangan pejabat senior di pemerintahan AS, gencatan senjata berlaku di 'Garis Biru'. Wilayah itu merupakan garis batas yang memisahkan Israel-Lebanon.
AS juga mendorong dimulainya negosiasi antara Israel dan Hizbullah agar dapat mencapai solusi diplomatik.
Sistem pertahanan anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket yang ditembakkan dari Lebanon, di tengah permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan Israel, seperti yang terlihat dari Israel utara, Rabu (25/9/2024). Foto: Avi Ohayon/REUTERS
"Kami menyerukan semua pihak termasuk Pemerintah Israel dan Lebanon, untuk mendukung gencatan senjata sementara sesegera mungkin," kata pernyataan gabungan AS dan sekutunya yang dirilis oleh Gedung Putih pada Rabu (26/9), seperti dikutip dari Reuters.
Negara-negara yang meneken pernyataan gabungan adalah Amerika Serikat, Australia, Prancis, Jerman, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Uni Eropa, dan sejumlah negara mitra lainnya.
Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menyatakan negaranya menyambut baik upaya gencatan senjata. Dia memastikan Israel lebih memilih solusi diplomatik.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Perdana Menteri Lebanon Najib Makati meminta Dewan Keamanan PBB menekan Israel untuk segera menyepakati gencatan senjata. Makati turut berharap gencatan senjata segera disepakati.
Sementara itu laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan Lebanon serangan Israel pada Rabu (25/9) kemarin menewaskan 72 orang. Sebanyak 223 lainnya terluka.
Pada hari yang sama Hizbullah menembakkan rudal ke Israel. Rudal itu berhasil mencapai ibu kota perekonomian Israel, Tel Aviv, dan menyasar markas Mossad. Israel mengakui ini adalah kali pertama rudal Hizbullah mencapai Tel Aviv.
Peta Palestina, Lebanon, dan Israel. Foto: Dimitrios Karamitros/Shutterstock
Hizbullah adalah organisasi politik berpengaruh di Lebanon, berdiri pada 1982 sebagai respons atas pencaplokan wilayah Lebanon oleh Israel. Hizbullah yang berpaham Syiah ini juga memiliki pasukan paramiliter dan beberapa kali melontarkan rudal ke Israel sebagai dukungan pada Hamas dalam perang Gaza yang pecah pada 7 Oktober 2023.
ADVERTISEMENT