Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
AS Kembali Serang Yaman usai Houthi Ancam Balas Dendam
13 Januari 2024 15:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Amerika Serikat (AS) kembali menyerang Yaman pada Sabtu (13/1). Tindakan itu diambil setelah pemberontak Houthi mengancam balas dendam atas serangan Barat.
ADVERTISEMENT
Pernyataan mengenai serangan teranyar itu diungkap oleh Komando Pusat AS pada Sabtu ini. Sama seperti Jumat kemarin, serangan udara kali ini khusus menargetkan infrastruktur militer milik Houthi di Yaman.
Laporan media resmi Houthi Al-Dailami, serangan pada Sabtu ini mengenai pangkalan udara Houthi di Sanaa.
AS dan Inggris bersama delapan anggota sekutu menyatakan, serangan terhadap target Houthi di Yaman lantaran kelompok bersenjata yang didukung Iran itu, kerap menyerang kapal-kapal di Laut Merah. Sekutu Barat menegaskan tujuan serangan semata demi de-eskalasi konflik Timur Tengah serta menurunkan kemampuan tempur Houthi.
Houthi menanggapi keras serangan Barat. Mereka menegaskan, kepentingan AS dan Inggris adalah sasaran yang sah.
Wamenlu Yaman di bawah Houthi menyatakan, AS dan Inggris akan membayar harga mahal atas serangan ke Yaman.
ADVERTISEMENT
Perwira Tinggi AS Jenderal Doulas Sims mengatakan, sejak Jumat kemarin AS dan Inggris menyerang hampir 30 target milik Houthi di Yaman. Koalisi Barat memakai 150 amunisi.
Presiden Joe Biden mengatakan, selama serangan ke Yaman tidak ada warga sipil menjadi korban jiwa.
Biden bahkan menegaskan, serangan ke Yaman sukses. Saat meluncurkan serangan Biden mengeklaim langkah itu tindakan membela diri.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menambahkan, serangan udara ke Yaman lantaran Houthi melanggar hukum internasional dengan terlebih dulu meluncurkan serangan ke Laut Merah. Serangan ke Yaman, kata Sunak, dapat dibenarkan dan dilakukan secara proporsional.
Jubir Menlu Iran Nasser Kanani mengecam aksi AS dan Inggris di Yaman. Dia yakin kedua kekuatan Barat bertujuan mengalihkan perhatian dunia dari apa yang terjadi di Gaza yang sedang digempur Israel tanpa pandang pula.
ADVERTISEMENT
"Serangan Barat dapat membuat kawasan ini tidak aman dan tidak stabil," ucap Kanani.
Sekjen PBB Antonio Guterres meminta pihak-pihak terkait tidak meningkatkan ketegangan. Sebab, jika ketegangan tak reda maka perdamaian dan stabilitas kawasan akan terganggu.