AS Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Kerajaan Majapahit ke Indonesia

29 April 2024 11:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
Relief dari Kerajaan Majapahit. Foto: Dok. manhattanda.org
zoom-in-whitePerbesar
Relief dari Kerajaan Majapahit. Foto: Dok. manhattanda.org
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat mengembalikan 30 artefak kuno yang dijarah dari Kamboja dan Indonesia. Mereka menyebut hal ini sebagai upaya untuk menghormati kekayaan budaya negara Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Al Jazeera, dalam upacara repatriasi baru-baru ini, sebanyak 27 barang antik dikembalikan ke Phnom Penh dan tiga barang telah dikirim kembali ke Jakarta.
Menurut pernyataan Jaksa wilayah Manhattan, Alvin Bragg, Jumat (26/4), pengembalian tersebut termasuk patung batu relief dua tokoh dari Kerajaan Majapahit dan patung perunggu dewa Hindu Siwa dari Kamboja.
Nilai total barang-barang antik itu mencapai USD 3 juta (setara Rp 48 miliar), dan artefak dua tokoh dari Kerajaan Majapahit seharga Rp 6,5 miliar.
New York dikenal sebagai pusat perdagangan barang antik yang dicuri dan dijarah, di mana sejumlah karya seni telah disita dari museum dan kolektor pribadi dalam beberapa tahun terakhir.
"Kami terus menyelidiki jaringan penyelundupan luas yang menargetkan barang antik Asia Tenggara. Jelas masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ungkap Alvin, seperti dikutip dari Al Jazeera.
ADVERTISEMENT
Salah satu kasus yang menonjol adalah penjualan patung perunggu Siwa oleh seorang pedagang seni pada 2007, yang akhirnya disumbangkan ke Museum Seni Denver di Colorado.
Barang antik itu pun disita oleh pengadilan New York pada 2023.
Duta Besar Kamboja untuk AS, Keo Chhea, menyambut baik pengembalian artefak tersebut sebagai pembaruan komitmen antarnegara untuk menjaga warisan kebudayaan.
Hal ini juga diapresiasi oleh perwakilan Indonesia di New York, Konsul Jenderal Winanto Adi, yang menyebutnya sebagai hadiah berharga dalam peringatan ulang tahun ke-75 hubungan diplomatik AS-Indonesia.