Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tiga pesawat militer AS C-130 mengirimkan lebih dari 38.000 makanan ke wilayah Palestina itu. PBB menyebut setidaknya 576.000 orang berada selangkah lagi dari kondisi kelaparan di sana.
Warga Palestina mengunggah video di media sosial yang menunjukkan kotak-kotak bantuan dijatuhkan. Pasukan Yordania juga berpartisipasi dalam operasi tersebut.
Gedung Putih mengeklaim bantuan lewat udara tersebut akan terus dilakukan dan menyebut hal ini sudah mendapat dukungan Israel. Meski para kritikus mengatakan pengiriman bantuan dari udara jauh kurang efektif dibandingkan pengiriman bantuan dengan truk.
“Israel menyambut baik pengiriman bantuan kemanusiaan dari AS, yang telah dibahas dan dikoordinasikan dengan kami,” kata seorang pejabat Israel di Washington tanpa mau disebutkan namanya, dikutip dari Reuters.
Seorang pejabat senior AS mengatakan dasar kerangka kesepakatan gencatan senjata selama enam minggu sudah ada dengan persetujuan Israel, serta bergantung pada persetujuan Hamas untuk membebaskan sandera. Perundingan di Mesir akan dilanjutkan hari ini, Minggu (3/3).
ADVERTISEMENT
“Para sandera harus dibebaskan (sebagai syarat gencatan senjata),” kata pejabat itu kepada wartawan.
"Kesepakatan pada dasarnya sudah ada. Tapi saya tidak ingin menimbulkan ekspektasi dengan cara apa pun," tambah dia.
"Wakil Presiden AS Kamala Harris akan bertemu dengan anggota kabinet perang Israel Benny Gantz di Gedung Putih pada Senin," kata seorang pejabat Gedung Putih terpisah kepada Reuters.
Di Yerusalem, ribuan warga Israel berbaris menuntut pembebasan sekitar 134 sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza. Para pengunjuk rasa, yang dipimpin oleh keluarga sandera yang ditangkap selama serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober, tiba di kota itu saat matahari terbenam.
Serangan Israel Saat Ini Masih Berlangsung
Di Gaza, kementerian kesehatan mengatakan sedikitnya 25 orang tewas di Rafah pada Sabtu dan Minggu pagi, termasuk 11 warga Palestina yang tewas ketika serangan udara Israel menghantam tenda dekat rumah sakit dan 14 lainnya dalam satu keluarga, termasuk lima anak-anak yang tewas ketika tempat tinggal mereka dihantam serangan.
ADVERTISEMENT
Kementerian mengatakan 50 orang lainnya terluka dalam serangan di dekat rumah sakit. Militer Israel mengeklaim serangan tersebut ditujukan terhadap 'teroris Jihad Islam'.
“Serangan itu menghantam satu tenda, tempat orang-orang berlindung, secara langsung, pecahan peluru masuk ke dalam rumah sakit tempat saya dan teman-teman duduk, kami selamat karena keajaiban,” kata seorang saksi mata kepada Reuters melalui telepon dari daerah tersebut, yang menolak disebutkan namanya.
Menurut otoritas kesehatan di daerah kantong yang dikelola Hamas, lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan di wilayah Rafah, melarikan diri dari serangan Israel yang telah merusak sebagian besar Gaza dan menewaskan lebih dari 30.000 orang.
Militer Israel mengatakan pasukannya membunuh delapan militan di Khan Younis di Gaza selatan, sekitar 20 militan di Jalur Gaza tengah dan tiga lainnya di Rimal, dekat Kota Gaza.
ADVERTISEMENT
Warga melaporkan suara tembakan keras dan tank-tank bergerak maju semalaman di sekitar Khan Younis. Militer Israel menanggapi, "Karena aktivitas operasional masih berlangsung, kami hanya dapat memastikan bahwa telah terjadi serangan udara intensif di Khan Younis. Kami akan dapat memberi Anda informasi lebih lanjut setelah aktivitas tersebut selesai."
AS Klaim Gencatan Senjata Segera Dilakukan
Presiden AS Joe Biden mengatakan harapannya, gencatan senjata akan terjadi menjelang bulan puasa Ramadan, yang dimulai pada 10 Maret.
Ini seiring tekanan internasional untuk melakukan gencatan senjata dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza, semakin meningkat.
"Tiga orang yang mencari makanan di lahan pertanian di Jalur Gaza utara pada hari Sabtu tewas akibat serangan Israel," kata warga dan petugas medis. Militer Israel belum menanggapi hal ini.
ADVERTISEMENT
"Tiga belas anak telah meninggal di rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara dalam tiga hari terakhir karena dehidrasi dan kekurangan gizi," tambah kementerian kesehatan Gaza.
Israel dan Hamas telah bernegosiasi melalui mediator termasuk Mesir dan Qatar. Dua sumber keamanan Mesir mengatakan delegasi dari kedua belah pihak diperkirakan berada di Kairo pada Minggu untuk melanjutkan perundingan tidak langsung.
Namun surat kabar Ynet Israel, mengutip seorang pejabat senior yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa Israel tidak akan mengirim delegasi ke Kairo sampai negara tersebut menerima daftar lengkap sandera yang masih hidup. Belum ada penjelasan langsung dari Israel atau Hamas terkait hal ini.