Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Atasi Banjir Pantura, BNPB Modifikasi Cuaca Mulai 16 hingga 20 Maret
15 Maret 2024 15:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Bencana banjir melanda wilayah Pantura. BMKG menyebut, banjir dipicu adanya gangguan pada atmosfer hingga menyebabkan potensi cuaca ekstrem yang dipengaruhi oleh gelombang equatorial rossby.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada gangguan atmosfer madden julian oscillation (MJO) dan kemunculan bibit siklon tropis 91S di Samudera Hindia serta bibit siklon tropis 94S di teluk Carpentaria sekitar utara Australia.
Menurut BMKG, hal itu memicu intensitas curah hujan dan angin kencang di wilayah Jawa Tengah. Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jawa Tengah diprediksi berlangsung hingga 18 Maret 2024.
BNPB merespons cepat atas rentetan kejadian bencana hidrometeorologi di sepanjang Pantura Jawa Tengah. Mereka akan melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) jilid 2.
Sebelumnya operasi TMC ini dilakukan untuk penanganan banjir besar di Demak pada satu bulan yang lalu demi mengurangi tingkat curah hujan di wilayah hulu maupun hilir.
ADVERTISEMENT
Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat (DSDD) BNPB, Agus Riyanto mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan BMKG serta lintas kementerian/lembaga lainnya. Hasil koordinasi itu diputuskan untuk kembali melakukan operasi TMC yang akan dimulai besok Sabtu (16/3) hingga Rabu (20/3) mendatang.
“Bapak Kepala BNPB telah berkoordinasi dengan Ibu Kepala BMKG. Pada dasarnya dengan melihat potensi prakiraan cuaca dan masifnya dampak bencana, maka diputuskan akan dilaksanakan TMC di area Pantura Jawa Tengah,” jelas Agus Jumat (15/2).
Agus menambahkan, operasi TMC ini akan dilakukan pada cakupan area yang lebih luas dari operasi yang pertama. Hal itu dilakukan dengan melihat area terdampak bencana yang lebih besar dan adanya potensi risiko yang lebih masif.
“Areanya kita perluas. Karena ini dampaknya lebih besar dari yang kemarin. Mencakup Pekalongan, Grobogan, Demak juga,” jelas Agus.
ADVERTISEMENT
Terkait banjir di Semarang Raya, BNPB menjelaskan selain akibat kiriman dari hulu, juga karena wilayah perairan Laut Jawa di utara Kota Semarang mengalami kenaikan muka air laut yang dapat memicu gelombang tinggi.
Namun BNPB optimistis penanganan bencana hidrometeorologi ini dapat segera diatasi dengan baik dan sesegera mungkin.
“Tantangannya adalah air dari hulu terus datang, namun air lautnya juga naik dan gelombang pasang. Ini yang harus kita antisipasi,” pungkas Agus.