Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Atasi Kelaparan Yakuhimo, Pemerintah Cari Varietas Pangan yang Tahan Cuaca Papua
6 November 2023 16:55 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Bencana kelaparan di Yakuhimo, Papua Pegunungan, menjadi sorotan karena menyebabkan sejumlah warga meninggal dunia. Untuk itu, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah akan mencari alternatif jangka panjang agar masalah kelaparan di sana bisa diatasi.
ADVERTISEMENT
"Karena sudah ada rencana dengan Mentan dan Bu Mensos mencari alternatif jangka panjang jenis varietas apa yang kira-kira bisa membikin masalah itu bisa diatasi secara permanen," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/11).
Untuk saat ini, kata Muhadjir, pemerintah masih melakukan penanganan jangka pendek dengan menyediakan bahan pangan di daerah yang mengalami kelangkaan bahan pangan.
"Yang jelas di sana ada kondisi siklus musim di sana sangat tergantung cuaca. Ada bulan tertentu bahan pangannya berupa umbi-umbian mengalami kerusakan terutama akibat salju. Merupakan makanan pokok warga di sana membusuk tidak bisa dimakan," jelasnya.
Muhadjir mengatakan, semua wilayah yang ada di Provinsi Papua Tengah dan Papua Pegunungan 70% berpotensi mengalami kelaparan akibat cuaca yang menyebabkan gagal panen.
ADVERTISEMENT
"Karena itu harus ada solusi permanen ke depan mulai mencari varietas pangan, bahan makanan yang bisa tahan terhadap perubahan cuaca ekstrem di sana," ujarnya.
Sementara ini, Muhadjir menyebut pemerintah telah menyiapkan gudang pangan di Timika dan Wamena. Sehingga jika dibutuhkan, maka logistiknya siap untuk disebar kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Kemudian ada gudang-gudang kecil yang kita pasang, nanti kita bangun di Sina. Kalau sudah ada stok pangan di situ mudah untuk menyalurkan ke beberapa distrik sekitar dan Yahukimo saya akan tinjau dengan Pak Kepala BNPB dalam waktu dekat," ujarnya.