Ayatollah Khamenei Sebut Iran Unjuk Kekuatan saat Serang Israel

22 April 2024 13:37 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei. Foto: Official Khamenei website via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei. Foto: Official Khamenei website via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memuji angkatan bersenjata negaranya. Apresiasi disampaikan usai serangan tak terduga Iran ke Israel pada 13 April lalu.
ADVERTISEMENT
Pada Minggu (21/4) Khamenei menggelar pertemuan dengan pejabat tinggi militer Iran. Lewat pertemuan itu Khamenei menyinggung kesuksesan mereka yang untuk pertama kali berhasil menyerang Israel langsung ke wilayah terorialnya.
Tentara Iran mengikuti parade militer dalam upacara memperingati hari tentara tahunan negara itu di Teheran, Iran, Rabu (17/4/2024). Foto: Atta Kenare/AFP
Iran menyerang Israel dengan ratusan drone dan rudal. Serangan itu menimbulkan kerusakan ringan di Israel. Sekutu Israel beramai-ramai mencegat drone dan rudal tersebut.
"Berapa rudal yang kami luncurkan atau berapa banyak mengenai target, itu bukan pertanyaan utama. Yang lebih penting Iran menunjukkan kekuatan saat operasi itu," kata Khamenei seperti dikutip dari AlJazeera.
"Pada operasi terbaru, angkatan bersenjata berhasil meminimalisasi biaya dan memaksimalkan keuntungan," sambung dia.
Sebuah truk militer Iran membawa tanda anti-AS ketika para petugas berdiri selama parade militer sebagai bagian dari upacara memperingati hari militer tahunan negara itu di ibu kota Teheran, Iran, Rabu (17/4/2024). Foto: Atta Kenare/AFP
Pernyataan Khamenei itu disampaikan di depan pejabat tinggi militer, paramiliter Garda Revolusi sampai polisi.
Serangan Iran ke Israel merupakan respons dari peristiwa 1 April 2024. Saat itu serangan Israel menghancurkan Kedubes Iran di Suriah dan menewaskan elite Garda Revolusi.
ADVERTISEMENT
Dalam serangan balasan ke Israel, Iran disebut-sebut mengeluarkan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan Israel yang mencoba menangkis serangan.