Azerbaijan Gelar Hari Berkabung Nasional Atas Jatuhnya Pesawat di Kazakhstan

26 Desember 2024 18:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera negara Azeri berkibar setengah tiang saat negara itu memperingati hari berkabung nasional bagi para korban kecelakaan pesawat penumpang Embraer Azerbaijan Airlines di dekat kota Aktau, Kazakh, di luar Gedung Pemerintah di Baku, Azerbaijan. Foto: REUTERS/Aziz Karimov
zoom-in-whitePerbesar
Bendera negara Azeri berkibar setengah tiang saat negara itu memperingati hari berkabung nasional bagi para korban kecelakaan pesawat penumpang Embraer Azerbaijan Airlines di dekat kota Aktau, Kazakh, di luar Gedung Pemerintah di Baku, Azerbaijan. Foto: REUTERS/Aziz Karimov
ADVERTISEMENT
Azerbaijan menggelar hari berkabung nasional pada Kamis (26/12) menyusul tragedi jatuhnya pesawat Embraer 190 milik maskapai Azerbaijan Airlines di Kazakhstan.
ADVERTISEMENT
Kini insiden yang menewaskan 38 orang itu memicu spekulasi tentang keterlibatan rudal dalam kecelakaan.
Pesawat dijadwalkan terbang dari Baku menuju Grozny, Rusia. Namun menyimpang jauh dari jalurnya dan jatuh di dekat Aktau, Kazakhstan, Rabu (25/12).
Meski penyelidikan masih berlangsung, beberapa ahli menyebut kerusakan pada reruntuhan pesawat menyerupai dampak pecahan rudal.
“Semua indikasinya mengarah ke sana,” ujar pakar militer Rusia, Yury Podolyaka, seperti diberitakan AFP.
Ketua Senat Kazakhstan Maulen Ashimbayev meminta publik tidak berspekulasi.
Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengimbau untuk menunggu hasil investigasi resmi.
Maskapai Azerbaijan Airlines sempat menyebut pesawat melewati kawanan burung, pernyataan itu kemudian ditarik.
Seorang spesialis darurat dengan seekor anjing bekerja di lokasi jatuhnya pesawat penumpang Embraer Azerbaijan Airlines dekat kota Aktau, Kazakhstan, 26 Desember 2024. Foto: Kementerian Darurat Kazakhstan/Handout melalui REUTERS
Dari 67 orang di dalam pesawat, 38 tewas, termasuk pramugari Hokume Aliyeva.
ADVERTISEMENT
Penerbangan itu seharusnya menjadi tugas terakhir Aliyeva sebelum beralih profesi sebagai pengacara.
“Mengapa hidupnya yang muda harus berakhir tragis?” ujar ayah Hokume, Jalil Aliyev, kepada AFP.
Hingga kini, 29 orang dirawat di rumah sakit, dengan 11 di antaranya berada dalam kondisi kritis.
Sebanyak 12 korban selamat telah diterbangkan ke Azerbaijan, sementara Rusia juga memulangkan sembilan warganya yang terluka.
Di media sosial, beredar video momen terakhir pesawat sebelum jatuh di Kazakhstan yang diabadikan seorang penumpang di dalam pesawat.
Penumpang pria itu mengatakan dirinya hendak mengirimkan video tersebut kepada sang istri.