Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Seorang taruna Akademi Kepolisian (Akpol ) berinsial VBA, menyerang perwira pengasuhnya. Hal ini ramai di media sosial, setelah video mengamuknya VBA itu beredar.
ADVERTISEMENT
Pada potongan video itu, VBA mencengkeram pakaian sang pengasuh yang berpangkat perwira. Ia mendorongnya sampai jatuh, sembari beradu mulut.
Dari narasi yang beredar, VBA tak terima laptop nya diambil oleh sang pengasuh.
"Saya perwira di sini, kamu siapa?, saya perwira," kata pria dalam video tersebut.
Belakangan, kasus tersebut diusut oleh Provost dan VBA pun didepak dari Akpol. Begini babak akhir kasus tersebut:
Taruna Dikeluarkan dari Akpol, Perwira Tetap Bertahan
Gubernur Akpol, Irjen Pol Krisno Halomoan Siregar mengungkap perkembangan perseteruan itu. Kata Krisno, VBA dikeluarkan dari Akpol.
"Sudah diputuskan, taruna VBA dikeluarkan dari Lemdik Akpol," kata Krisno kepada kumparan, Minggu (8/9).
Krisno menuturkan, keputusan itu diambil setelah sidang dewan akademik Akpol beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
"Keputusan dewan akademik," lanjutnya
Sementara itu, Krisno tetap mempertahankan si perwira yang sempat bersitegang dengan VBA. Si perwira pengasuh pun tak diberi sanksi.
"Tidak ada yang salah dengan mereka," kata Krisno.
Kompolnas Bela Pengasuh
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarti, mengatakan perwira yang merupakan pengasuh dari Taruna berhak untuk melakukan pemeriksaan pada laptop taruna itu.
“Laptop hanya boleh dipergunakan untuk keperluan pendidikan, tidak boleh untuk keperluan pribadi. Pembina atau pengasuh berwenang melakukan pemeriksaan tas dan laptop untuk menghindari penyalahgunaan fasilitas pendidikan,” tulis Poengky dalam keterangannya pada kumparan, Jumat (6/9).
Poengky mengaku belum mengetahui pasti apa yang menjadi motif dari Taruna tersebut menyerang Pengasuhnya.
“Kami belum tahu ceritanya. Tapi dari pemberitaan menyebutkan yang bersangkutan marah ketika pembinanya hendak memeriksa laptopnya. Sebelumnya yang bersangkutan ditegur karena melanggar jam malam saat pulang berobat,” tulis Poengky.
ADVERTISEMENT
Dorong Polri Transparan
Sementara Komisioner Kompolnas lainnya, Yusuf Marsyim menyebut, kasus ini perlu diusut secara transparan. Terutama, mengapa VBA begitu marah saat laptopnya diperiksa oleh sang pengasuh.
“Kompolnas mendorong pihak yang berwenang di Polri terkait dugaan pelanggaran yang tampak dalam rekaman video tersebut dapat diproses secara profesional, transparan dan akuntabel,” tulis Yusuf.
Taruna yang berada di dalam video menyerang pengasuhnya tersebut diduga merupakan anak dari petinggi Polri. Yusuf tak bisa memastikan dugaan tersebut.
“Sementara ini untuk informasi hal itu kami masih dalam pendalaman, konfirmasi dan, klarifikasi kebenarannya,” jelas dia.