Bandara Ngurah Rai Bali Dipasang Karpet Disinfektan Cegah PMK

27 Juli 2022 17:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemasangan karpet disinfektan mencegah penyebaran PMK melalui Bandara Ngurah Rai, Bali/Kantor Pertanian Denpasar. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemasangan karpet disinfektan mencegah penyebaran PMK melalui Bandara Ngurah Rai, Bali/Kantor Pertanian Denpasar. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Balai Karantina Pertanian Denpasar menyiapkan karpet disinfektan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Hal ini untuk menekan penyebaran virus penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melalui barang bawaan penumpang.
ADVERTISEMENT
Karpet disinfektan dipasang di setiap titik pintu Kedatangan-keberangkatan area domestik dan internasional. Karpet ini berisi cairan dengan komposisi benzalkonium chloride 3 persen.
Kepala Karantina Pertanian Denpasar I Putu Terunanegara mengatakan, setiap penumpang wajib menginjakkan alas kaki saat keluar-masuk area bandara.
"Dengan pemasangan karpet disinfektan ini, diharapkan dapat meminimalisir penyebaran virus PMK yang kemungkinan dibawa melalui alas kaki penumpang baik yang masuk maupun keluar Bali, domestik, dan internasional," katanya, Rabu (27/7).
Sebelumnya, Berdasarkan catatan Pemprov Bali, total sudah 551 ekor sapi terserang PMK per Jumat (22/7). Dari 551 ekor, baru 438 yang dipotong bersyarat dan 113 ekor yang menunggu dipotong bersyarat.
Pemasangan karpet disinfektan mencegah penyebaran PMK melalui Bandara Ngurah Rai, Bali/Kantor Pertanian Denpasar. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Sementara itu, cakupan vaksinasi sapi di Bali juga masih rendah. dari 560 ribu populasi ekor sapi di Bali baru 50 ribu yang divaksin. Indra menuturkan, hal ini disebabkan pembagian vaksin dari pemerintahan pusat masih terbatas.
ADVERTISEMENT
Pemasangan karpet disinfektan mencegah penyebaran PMK melalui Bandara Ngurah Rai, Bali/Kantor Pertanian Denpasar. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Pemerintah baru mengirimkan sekitar 112 ribu dosis vaksin ke Pulau Dewata. Padahal, kebutuhan vaksinasi sebanyak 1.120.
Pemprov Bali memberlakukan daerah prioritas vaksinasi untuk menekan penularan. Yakni, penggunaan vaksinasi diutamakan pada daerah terinfeksi PMK dan 3-10 kilometer dari daerah terinfeksi. Target vaksinasi mencapai 4-5 ribu setiap hari.