Banjir Bandang Landa Ternate, 13 Orang Tewas

25 Agustus 2024 14:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara sejumlah rumah warga yang rusak akibat banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, Minggu (25/8/2024). Foto: Andri Saputra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara sejumlah rumah warga yang rusak akibat banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, Minggu (25/8/2024). Foto: Andri Saputra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Banjir bandang melanda Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Ternate, Maluku Utara, Minggu (25/8) sekitar pukul 03.30 WIT. Akibatnya, sebanyak 13 orang dilaporkan tewas dan 2 orang terluka serta puluhan rumah terdampak.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan curah hujan yang tinggi menjadi penyebab terjadinya banjir bandang.
"Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, pada Minggu (25/8) pukul 03.30 WIT, memicu terjadinya banjir bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate," kata Abdul Muhari lewat keterangannya.
"Bencana ini mengakibatkan 13 orang meninggal dunia, dua orang mengalami luka-luka, dan jumlah korban terdampak masih dalam proses pendataan," lanjutnya.
Sejumlah petugas SAR gabungan melakukan evakuasi jenazah korban banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, Minggu (25/8/2024). Foto: Andri Saputra/ANTARA FOTO
Selain itu, dari laporan yang diterima BNPB, sebanyak 10 rumah rusak berat. Tim Reaksi Cepat atau TRC BPBD Kota Ternate dan instansi terkait tengah berjuang untuk melakukan evakuasi dan memberi bantuan.
"Berdasarkan laporan yang diterima oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir ini juga menyebabkan kerusakan material dengan 10 unit rumah rusak berat (RB)," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, lanjut Abdul Muhari, masyarakat yang terdampak membutuhkan tenda darurat, sembako dan tempat tidur.
"Kebutuhan mendesak di lokasi terdampak meliputi tenda pengungsi, light tower, selimut, matras, terpal, kasur lipat, dan sembako. Tim di lapangan juga sedang melakukan pendataan lebih lanjut untuk memastikan jumlah korban terdampak dan kerusakan yang terjadi," tandasnya.