Banjir di Terminal 3 Bandara Soetta Hanya di Loading Dock, Tak Dilalui Penumpang

21 Desember 2021 17:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi antrean rapid test antigen di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.  Foto: Dok. Angkasa Pura II
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi antrean rapid test antigen di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Foto: Dok. Angkasa Pura II
ADVERTISEMENT
PT Angkasa Pura II menyebut banjir yang terjadi di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (Bandara Soetta) Tangerang terjadi di loading dock atau area bongkar muat.
ADVERTISEMENT
Banjir itu bukan berada di area penumpang. Itu sebabnya, banjir yang terjadi pada Selasa (21/12) sore tidak mengganggu operasional bandara.
"Dampak dari hujan dengan intensitas tinggi ini adalah terjadinya genangan air di area terbatas yakni area bongkar muat barang (loading dock) di Terminal 3 Internasional," ujar Senior Manager Branch Communication & Legal Bandara Soekarno Hatta M. Holik Muardi, dalam keterangan tertulisnya.
Holik juga mengatakan layanan penumpang di Terminal 3 tidak terganggu.
“Layanan kepada penumpang tidak terganggu, di mana genangan air sekitar 40 cm terjadi di area loading dock yang merupakan area terendah di Terminal 3 Internasional, dan genangan air tersebut sudah surut dalam waktu 25-30 menit setelah dilakukan penyedotan dengan mobile pump berkapasitas 4.000 liter/menit. Area loading dock adalah area terbatas dan hanya dapat diakses oleh orang yang telah mendapat perizinan, sehingga tidak dilalui oleh penumpang atau pengunjung bandara,” kata Holik.
ADVERTISEMENT
Holik Muardi menambahkan, “Melalui penanganan yang cepat dan kolaborasi berbagai pihak, saat ini tidak ada lagi titik air di Bandara Soekarno-Hatta. Operasional bandara termasuk pelayanan kepada penumpang secara umum tidak mengalami gangguan."
Adapun AP II saat ini langsung melakukan pemeriksaan lingkungan sekitar bandara guna memastikan keandalan saluran air.
"Penyebab adanya genangan di loading dock Terminal 3 Internasional diduga adalah karena debit air di saluran utama (saluran induk) meninggi, sehingga buangan air menjadi lambat. Kami saat ini sedang menginvestigasi faktor yang menyebabkan saluran air utama meninggi," tutup Holik.